part. 2

8 0 0
                                    

Jesya yang baru saja masuk kerumahnya segera mengunci kembali pintu rumah.
Mengatur nafas sebentar setelah tadi berlari kesetanan sepanjang jalan setapak yang gelap.

Jesya memekik tertahan menutup mulutnya dengan tangan sambil melompat lompat gembira.

Masih tidak menyangka atas apa yang tadi dilihatnya didepan warkop pak enjang.

"Badan gue kenapa panas gini sih, masa iya karna gakuat ngelihat ketampanannya".racau jesya pada dirinya sendiri.

"ah enggak ndeng... Mungkin inituh semacam sinyal kali ya kalo deketan sama orang ganteng tuh badanya jadi panas gini". Lebay jesya memegang kedua pipinya. "mana badan gue gemeteran lagi".

"Aaaaaaaaaaaaa".pekik jesya tertahan menutup seluruh wajahnya.

Jesya berlali ingin menuju kamarnya sambil terus memegang kedua pipinya.
Sampai tiba tiba terdengar suara-

"Ehhhh masuk rumah bukan nya ngucap salam malah main nyelonong aja... ". Ucap mama jesya dari balik sofa ruang tivi.

Jesya berhenti seketika. Agak kaget ternyata mamah nya masih bangun.
"mamah ngapain jam segini belum tidur? ".

"kamu ini... Ya nungguin anak perawan nya pulang lah emang nungguin siapa lagi HA? ". Ucap mama jesya dan menghampiri anak sulung nya itu. "Kenapa pulangnya selarut ini. Tadi pasti mampir mampir dulu kan? ".

Jesya mengerucutkan bibirnya. Tau akan diberi wejangan jika dia tidak cepat cepat pergi dari hadapan mamah nya.

"mamah suudzon mulu sama anak nya. Jesya memang benar benar kerja kelompok tadi dirumah aida, habis itu... langsung pulang".
Walau tadi yangkut sebentar didepan gang.

"beneran nggak bohong?... ".

"kapan sih aku pernah bohong sama mamah...".

"Sering sayanggg... ". Ucap mamah jesya sambil megelusi rambut anaknya.

Jesya pun tertawa meringis tahu maksud mamah nya adalah menyindir.
"yaudah ayo kekamar".ajak mamahnya

Jesya mengangguk mendengarkan mamah nya.

Jesya berhenti ditengah tangga saat tau mamahnya mengikutinya.
"Loh kamar mamah kan dibawah. Ngapain ngikutin aku".

Mamah jesya tersenyum menghampiri anaknya dan menggandeng mengajaknya keatas.
"Papa kamu tuh... Kunci kamar malah dibawa dia lupa mama minta tadi pas dikator" jelas mama jesya.

Jesya mengenyit"Emang papa ngga pulang malam ini? ".

"Lembur sayang, jadi mamah tidur sama kamu aja dari pada dikamar tamu kotor belum dibersihkan".

Jesya hanya ber oh ria mendengarnya.

Yahhh tidak bisa ambyar dikamar deh....
Batin jesya kecewa.

Padahal tadi dia sudah berniat untuk rol depan rol belakang loncat loncat diatas kasur.

Kalau begini mana bisa.










........................
Khilman Prabu.
Seseorang yang dikagumi oleh banyak kaum hawa. Tapi tidak pernah menyadari kharismanya.
Walau terkadang bisa berubah menjadi sangat pede jika sudah dipuji puji.

Berada diantara orang orang yang eksis disekolah dan memiliki banyak teman dari berbagai kelas bahkan berbeda jurusan dan ekstrakurikuler. Menjadikan seorang khilman prabu cukup dikenal oleh banyak kalangan. Mulai dari seangkatan, Adik kelas, bahkan kakak kelas sekalipun.

Tapi itu semua tidak membuat nya menjadi pusat perhatian. Sifatnya yang pendiam dan tidak banyak tingkah membuat kharismanya tertutupi oleh teman teman nya yg lain.
Jika ditanya siapa yang paling ganteng ? bukan dia.
Yang paling keren? Bukan juga
Yang paling ramah, boyfriend material? Bukan dia juga.
Yang paling banyak penggemar? Juga bukan.
Bukan bosgeng sekolahan, ketua basket, kapten basket, kapten futsal, ketua paskibraka, atau ketua extrakulikuler kerohanian sekalipun.
Tapi itu semua khilman ikuti. Dia masuk dalam banyak extrakurikuler tapi tidak pernah menjadi yang paling menonjol. Hanya pemain biasa. Walau sebenarnya dia tidak benar benar ikut secara resmi. Lebih ke seperti HANYA NGIKUT.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 30, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LingkaranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang