Co n CE rN

830 118 11
                                    

" -Nilai ujiannya harus diatas rata-rata. "

" HAH??? "

" TIDAAAAAK "

" KAGEYAMA TIDAK BERNAFAS! "

Suasana di gym ramai setelah Takeda-sensei berbicara.

50% suara itu berasal dari Kageyama, Tanaka, dan Nishinoya yang sedang panik setelah mendengar kata 'ujian'.

Sementara yang lain entah menertawakan mereka ( Tsukishima, Narita, Kinoshita, Yamaguchi ), menenangkan mereka ( Asahi, Yachi ), diam saja ( Kiyoko ), atau meneriaki mereka agar mereka tenang ( Daichi, Ennoshita ).

Suga termasuk orang yang menertawakan mereka.

Ia tertawa kencang karena melihat tingkah konyol mereka.

Sebelum akhirnya ia sadar tentang keheningan seseorang.

Hinata.

Hinata hanya diam menatap lantai gym, ia sedari tadi tidak mengatakan sepatah katapun.

Biasanya ia yang akan paling berisik karena memang diantara mereka Hinatalah yang paling ekspresif.

Tapi entah kenapa kali ini ia hanya dia dan itu membuat Suga khawatir.

Suga perlahan mendekati Hinata dari belakang.

" Hi- "

Tangan Suga yang tadinya ingin menyentuh pundak Hinata tiba-tiba saja dicengkram.

Suga terkejut.

Sangat terkejut.

Pasalnya muka Hinata juga menunjukkan ekspresi kepanikan dan ketakutan.

Dia bersikap seakan-akan nyawanya akan dicabut.

" Hi-hinata? "

Suga meringis karena cengkraman Hinata yang begitu kuat.

Hinata yang sepertinya tersadar langsung melepaskan cengkeramannya.

Ekspresinya yang tadi seperti ketakutan sekarang menjadi full panic.

" S-Sugawara-san! Apa kamu baik-baik saja? Astaga maafkan aku, aku benar-benar tidak sengaja! Aku tadi sedang melamun dan- "

Cerocos Hinata.

Sugawara hanya tersenyum mendengar rentetan kata 'maaf' dari Hinata, ia memegang bahu Hinata untuk menenangkannya.

" Aku tidak apa-apa Hinata, tapi apa kamu baik-baik saja? "

Hinata memiringkan kepalanya ketika mendengar pertanyaan Suga.

Suga menggigit bibir bawahnya berusaha tidak berteriak.

Astaga kouhainya ini lucu sekali!

Hinata menggelengkan kepalanya.

" Aku tidak apa-apa Sugawara-san! Aku hanya memikirkan sesuatu. "

" Memikirkan apa? "

" Em.... Anu.... "

Hinata melihat ke sekeliling gym, berusaha mencari alasan yang bagus.

Sugawara face palm ketika melihat Hinata yang terlihat sekali mencari alasan.

" U-ujian! Ya! Aku sedang memikirkan ujian senpai! "

Sounds fake but ok.

Sugawara akhirnya mengangguk walaupun ia tak menerima alasan Hinata yang memang terdengar mencurigakan.

What A Pain Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang