02

644 91 19
                                    

WARNING!!!
This is BxB/LGBT/YAOI/GAY and MPREG too, so if u don't like it or don't like the writter plz enter the X button on your screen.

Sorry for many miss typo (s)

Hope You Like it
Happy Reading
Enjoy it

.

.

.

.

.

Langit dipenuhi dengan awan gelap, angin berhembus dengan kencang, dan matahari tersembunyi dalam awan. Seakan-akan ikut berduka dengan kepergian orang tercinta. Wilayah pemakaman terasa sangat sunyi, semua orang merasa sedih, air mata terus mengalir terasa tak sanggup melihat kepergian Youngwoon dan calon bayinya.

Yunho berjalan ke arah makam Youngwoon dan menaruh setangkai bunga mawar putih, dan berdiri diam tanpa melakukan apapun hanya terus memandang makam yang baru saja ditutup. Keluarga Kim dan Keluarga Jung semuanya juga terluka dan sedih dengan kepergian Youngwoon, tapi yang benar-benar merasa terpukul adalah Yunho.

Dia berusaha sangat keras untuk mendapatkan Youngwoon, dan baru 3 tahun mereka bersama, sekarang mereka harus terpisah untuk selama-lamanya. Yunho bahkan melupakan Moonbin yang saat ini kebingungan tanpa tahu apa-apa.

"Appa." panggil Moonbin namun Yunho mengacuhkannya.

Mata Moonbin berkaca-kaca dia bingung kenapa semua orang mengacuhkannya, dan mengapa semua orang menangis.

Jaejoong yang selama ini terdiam, melihat Moonbin yang sebentar lagi akan menumpahkan air matanya akibat tak dihiraukan. Dia lantas langsung menggendongnya dan mengelus-elus punggungnya dengan dibisikkannya kata-kata lembut.

'Aku akan menjaganya dengan semampuku Youngie.' batin Jaejoong sambil menatap pusara adiknya.

.

.

Sudah seminggu berlalu semenjak kepergian Youngwoon dan sang calon bayi. Dan sejak saat itu Yunho tidak pernah keluar dari kamarnya, Moonbin terus menangis dan mencari Umma serta Appanya. Namun Mr dan Mrs Kim serta Mr dan Mrs Jung bingung, bagaimana cara menyadarkan Yunho yang masih terpaku dengan kepergian sang istri.

Moonbin selama 4 hari ikut tinggal dengan Jaejoong dan Junsu di Penthousenya, Mr dan Mrs Jung tidak menolak dan membiarkannya. Karena Moonbin benar-benar tidak mau diasuh mereka untuk sementara waktu, dan Yunho benar-benar tidak bisa diharapkan untuk sementara ini. Hanya Jaejoong yang wajahnya mirip dengan Youngwoon yang mampu menenangkan Moonbin yang rewel. Dia pun tak keberatan mengasuh Moonbin, karena sudah berjanji pada Youngwoon untuk menjaga anaknya.

"Moonbinie makan dulu ne, Samchon sudah membuatkan bubur Abalone untukmu." ujar Jaejoong sambil membuka pintu kamarnya yang terdapat Moonbin.

Ini sudah jam 12 siang, namun Moonbin belum bangun dari tidurnya dikarenakan semalam terus menangis mencari sang Appa.

Jaejoong berjalan mendekati kasurnya, dia melihat Moonbin yang nampak pucat dan berkeringat banyak. Lantas dengan cepat dia langsung menaruh nampan yang berisi bubur di meja nakas, dan memeriksa dahi Moonbin.

"Omo!" Jaejoong terkesiap ketika merasakan dahi Moonbin yang panas.

"Appa." igau Moonbin dengan mata sayunya.

Naik RanjangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang