•my fault or you• | part 2

29 6 0
                                    

Happy Reading!

"you are never jealous, but I am always."






Aku mengenal Tae Ra melalui Park Jihoon. Katanya, mereka memang dekat sejak masih di Sekolah Menengah. Banyak orang mengira mereka memiliki hubungan khusus, tapi itu tidak benar. Buktinya, sekarang Tae Ra pacarku.

Pada awalnya aku pikir kedekatan mereka memang wajar layaknya teman lama. Tapi semakin lama aku merasa kedekatan mereka terlalu berlebihan. Saat bersamaku Tae Ra jarang bahkan tidak pernah banyak bicara, namun saat bersama Park Jihoon aku seperti melihat sisi lain Tae Ra. Dia cerewet, sering kesal, banyak tertawa juga banyak tingkah. Seratus delapan puluh derajat berbeda saat sedang bersamaku.

Tentu saja aku iri, aku cemburu. Tae Ra mampu mengekspresikan dirinya di hadapan Park Jihoon tapi tidak di hadapanku. Kenapa dia sangat tenang saat bersamaku? Aku ingin dia menganggapku sama seperti Park Jihoon, maksudku aku ingin dia nyaman dan bebas berekspresi.

Seperti sekarang, Tae Ra seperti bukan gadis yang kukenal. Dia dan Jihoon sibuk bercanda serta saling menggoda mengabaikanku sendiri.

"Jihoon gila!! Lo ngapain coba buka - buka hp gue hah?! Iih aib gueee...." rengek Tae Ra.

Jihoon terus meledek Tae Ra tentang foto nyleneh yang Tae Ra simpan di galeri. Lihat? Bahkan aku tidak tahu kalau Tae Ra suka berfoto dengan pose aneh seperti yang Jihoon bilang. Dia terlalu tertutup padaku.

"Hyunsuk liat deh cewe lo nih. Apaan pose gitu," Jihoon menunjukkan foto Tae Ra padaku sambil menirukan pose aneh Tae Ra padaku. Sementara Tae Ra memukuli punggung Jihoon meminta agar handphonenya dikembalikan.

Hell, pemandangan menyebalkan apa didepanku ini. Aku memaksakan diri untuk tertawa agar tidak merusak suasana.

Sungguh, aku tidak membenci Jihoon. Mana mungkin juga itu terjadi. Jihoon sudah menjadi temanku sejak pertama kali ospek, kami satu kelompok saat itu. Hanya saja sikap Tae Ra yang berbeda membuatku iri, apa yang Jihoon miliki dan aku tidak?

Keraguanku akan perasaan Tae Ra makin dalam. Apalagi mengingat dia yang tak pernah merasa cemburu padaku. Dia seperti tidak peduli pada setiap hal yang ku lakukan, atau siapa yang tengah bersamaku. Lagi - lagi aku merasa hubungan ini hanya sepihak, aku pikir memang hanya aku yang begitu menyukainya. Dia tidak.

Daripada aku semakin panas, lebih aku berpamitan dan pergi saja. Aku berjalan mendekati Tae Ra yang duduk dengan wajah cemberut sambil menghapus foto di galerinya satu persatu. Ekspresinya sangat lucu.

Aku mengusap rambutnya dan berkata,
"Aku pamit dulu ya. Ada janji," ujarku berpamitan. Yah, padahal sebenarnya aku tidak ada janji apapun.

Dia awalnya seperti ingin bertanya, tapi tidak jadi. Dia hanya mengangguk dan tersenyum. Baiklah. Sepertinya keputusanku untuk pamit pulang memang sudah benar.

"Gue pamit," ujarku pada Jihoon.

"Oke, hati - hati dijalan."

Aku mengangguk. Bukan aku yang harus berhati - hati, tapi kalian! Jangan sampai orang - orang salah paham lagi dan mengira kalian pacaran!

Aku mati - matian menahan kesalku. Kenapa Tae Ra setidak peka itu padaku, atau aku yang terlalu pandai menyembunyikan kecemburuanku?





























ps: oya, mau ngasih tau setiap part emang pendek karna emang ini one take ceritanya.

See you next chapter~




•my fault or you• | CHOI HYUNSUK Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang