🍁Akhir yang semakin dekat🍁
Kemarin aku pulang dari rumah Wonwoo setelah memastikan bahwa ia telah makan malam dan meminum obatnya lagi, suhu tubuhnya juga sudah normal hanya masih terasa sedikit pusing katanya.
Dan hari ini aku kembali dengan kewajiban ku sebagai seorang mahasiswa, Ya! ngampus. Tapi entah kenapa sejak semalam tubuh ku sangat lemas, kepalaku pusing hingga penglihatanku sedikit buram
baiklah itu hanya sedikit gangguan, aku tidak peduli itu. Ku langkahkan kakiku untuk turun dari kamar, hey! kemana semua orang? aku terkunci sendiri dirumah!
ah biarlah, pasti Ibu lupa memberitahuku lagipula aku juga punya kunci rumah sendiri jadi aku bisa pergi tanpa khawatir
...
astaga kurasa pusing di kepalaku sudah benar-benar hilang, tapi kenapa penglihatanku makin memburam? ahh akan ku kunjungi Yoon Jeonghan, kelasku masih 30 menit lagi dari sekarang
tapi sebelum itu aku akan menelponnya dulu, dia kan orang sibuk
"Halo?"
wah langsung diangkat hanya dengan sekali nada sambung
"Jeonghan-ssi"
"Oppa!"
dia memang seperti itu, kekanakanakan
"ahh~ iya, Jeonghan Oppa"
"nah! kenapa Lisa?"
"bisa ketemu sekarang?"
"kamu kenapa?"
"nanti di jelasin kalo ketemu"
"yaudah aku jemput ya"
"gausah, bisa sendiri kok"
"bandel! yaudah nanti aku shereloc"
tutt..
begitu akan berbelok ke halte bus sebuah mobil menghalangiku, aku menyipitkan mataku agar memperjelas penglihatan tapi ternyata itu Wonwoo, sudah sehat kah?
"pagi tuan putri" sapanya
"udah sembuh?" tanyaku tanpa membalas sapaanya
"pasti dong! berkat kamu hehe.."
"makasih" kataku menyindirnya yang tak memberi ucapan itu
"nah karna itu saya mau ngajak kamu sebagai tanda terima kasih"
"kemana? gue ada kelas hari in—"
"udah saya izinin ke dosen kamu hari ini kok, pak Hong kan?"
baru saja aku ingin membantah tapi tiba-tiba teringat bahwa ia yang membayar biaya kuliahku jadi sudah jelas ia tahu semua hal yang menyangkut itu
"hm" jawabku lalu ia berlari kecil mengikutiku untuk membuka pintu mobilnya
cukup lama perjalanan tanpa ada pembicaraan membuatku benar-benar bosan
"tidur aja, masih lama kok" ujarnya sambil menurunkan senderan kursiku
aku pun menurutinya, tanpa tunggu lama aku langsung terlelap dengan posisi menghadap jendela
Wonwoo mengusap kepala Lisa lembut, "saya benar-benar cinta sama kamu"
🦊🍂🦊
Aku terbangun saat Wonwoo mengusap pipiku sembari bersuara kecil membangunkanku
sedikit menggeliat mengumpulkan nyawa, kini aku dapat melihat hamparan sungai yang sejuk dan penuh hijau di hadapanku. Begitu indah tapi tidak dengan penglihatanku yang masih buram ini
YOU ARE READING
Beautifull love✔️
Short StoryTo : Jeon Wonwoo 'terima kasih untuk telah datang, membuatku yakin, membuatku nyaman, dan menyembuhkan semua yang sakit'