08

144 25 3
                                    

"Lama tidak bertemu." katanya sembari mendekat. Dia mengusap pucuk kepalaku seperti dulu. Jejak kehangatannya masih terasa.

Mataku basah namun aku masih tersenyum menatapnya.

"Kamu jauh lebih cantik sekarang namun masih saja menangis." Atan menghela napas.

Aku merona karenanya. "Aku merindukanmu." seruku.

Atan tersenyum. "Aku tahu. Pesonaku tidak mungkin bisa dilupakan begitu saja." candanya.

Aku tertawa dibuatnya.

"Ada yang ingin aku kembalikan padamu." Atan mengeluarkan sebuah amplop yang sudah tampak usang. "Ini surat cintamu yang aku ambil. Awalnya aku ingin mengembalikannya setelah liburan tapi kamu pergi selama bertahun-tahun."

Aku mengambil surat cinta itu.

"Bacalah dengan nyaring. Aku menunggumu selama enam tahun hanya untuk itu." seru Atan.

Aku membukanya perlahan, melihat isi surat secara sekilas, torehan pena itu sedikit memudar dan terdapat beberapa coretan tambahan.

Aku mulai mengikuti perintah Atan untuk membacanya. "Untuk ... Atan."

Aku terdiam sejenak. Menatap nama Bayu yang telah dicoret.

"Lanjutkan." Atan mengingatkanku.

Aku tertawa. Sadar akan maksudnya. Aku melanjutkan membaca surat cinta itu.

Aku menulis ini dengan harapan bahwa aku bisa menyampaikannya secara langsung, tapi waktu sedang tidak memihak padaku.

Lewat surat ini aku ingin mengatakan bahwa aku menyukaimu. Setiap menit, setiap detik, aku tahu bahwa kamu juga akan merasakan hal yang sama yang kurasakan.

Aku menyukaimu. Ini cinta pada pandangan pertama meskipun kamu mungkin sudah melupakannya. Saat di mana kita pertama kali bertemu dan aku melihat senyummu. Lagi pula, kita tidak pernah bertegur sapa lagi sejak itu. Kamu pasti sudah melupakannya.

Aku hanya ingin menyatakan perasaanku sebelum aku pergi. Terima kasih sudah hadir untukku.

Dari aku, yang menyukaimu.

Aku berhenti membaca. Jantungku sudah berdetak tidak normal dari kata pertama.

Aku memandang Atan, dia tersenyum lebar.

"Setiap detik saat aku bersamamu, aku tidak pernah melupakannya. Butuh waktu enam tahun untuk memberitahumu tentang perasaanku. Aku menyukaimu.

Aku mendekatimu walau tahu kamu menyukai orang lain. Aku membantumu walau aku tidak ingin. Aku ingin mengaku saat kamu sudah menghapus Bayu dari hatimu tapi kamu sudah pergi jauh." kata Atan serius. "Apa sekarang ... masih ada kesempatan untukku?"

Pipiku memanas. Aku mengangguk.

"Aku juga ... menyukaimu, Atan."

Waktu enam tahun yang sudah berlalu tidak akan pernah kembali. Aku dan Atan sama-sama tahu itu. Jadi setiap detik dari sekarang, akan kami pergunakan dengan sebaik mungkin.

TAMAT

.
.
.

PERNYATAAN CINTAKU VERSI AUDIO BOOK


BISA JUGA DITONTON LANGSUNG DI CHANEL YOUTUBE "REDFILE STORY"😆

.

20 Desember 2020

.

Terima kasih buat yang sudah membaca ataupun menonton PERNYATAAN CINTAKU

.

Semoga kita semua selalu bahagia

.

Red

PERNYATAAN CINTAKU (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang