03

2K 252 219
                                    

"Jadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jadi... Kira-kira kapan semesteran?"

"Kayaknya bulan depan deh, Yah. Tunggu aja konfirmasinya."

Jaemin memutar-mutar layar ponselnya sembari mengalihkan pandangannya kearah jendela, percakapan yang tercipta di dalam mobil hari ini terdengar membosankan sampai-sampai ia sama sekali tidak ingin terlibat di dalamnya.

Setelah kemarin ia beristirahat karena cidera kakinya, akhirnya Jaemin bisa berangkat ke sekolah seperti biasa. Hari ini juga, Ayahnya dipanggil ke sekolah untuk menanggapi kasus yang menimpanya beberapa hari lalu.

Pagi-pagi sekali ia sudah bersiap-siap dan berangkat bersama Ayahnya, ada Yeri juga disana, namun sayangnya... Harus ada orang yang membuat Jaemin menjadi lebih pendiam dari biasanya.

"Ayah bangga sama kamu." Siwon berucap tegas dengan senyum lebar yang terpatri digaris bibirnya, "Kalau kamu masih pengen ngambil S2 bilang aja sama Ayah, Ayah bantu cariin universitas yang cocok sama jurusan kamu."

"Jae mikir-mikir dulu, minat sih, tapi kayaknya cari kerja dulu juga bagus."

Jaemin menghela napas panjang, setelah sekian lama menghormati obrolan sang Ayah, kini pemuda itu memutuskan untuk memainkan ponselnya. Tangan pemuda itu terkepal kuat begitu sebuah percakapan tiba-tiba terngiang di kepalanya.

"Kalau Jaemin masuk ke SMA 9 boleh gak, Yah?"

"Hmh... Jangan ketinggian milih sekolah, sesuaiin dulu sama NIM kamu, takutnya gak sesuai harapan, kasian kamunya ntar."

Yeri melirik Jaemin sekilas, gadis itu hanya bisa terdiam sambil mengulum  senyum tipisnya. Lagipula ia juga tidak punya topik untuk menyahut percakapan antara Ayah dan si sulung, bahkan putra bungsu dari keluarga mereka juga terlihat tidak memiliki minat untuk ikut terlibat dalam pembahasan ini.

Jaemin memperhatikan layar ponselnya, ia mengirimkan pesan untuk Haechan, sebelumnya ia sudah berpikir keras menentukan apa yang harus ia lakukan nanti. Dan benar saja, setelah dipikir-pikir idenya tidak begitu buruk.

Drtt drtt...

Drtt drtt

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Because There Is YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang