Waktu itu Darma dan Alan berlomba siapa yang paling cepat sampai dikantin, sambil berlari lari mereka harus mengatakan kata kencang kencang disepanjang diperjalanan. Dan Darma lah yang sampai duluan di stand mie balap, saking buru burunya Darma dia berteriak untuk dilayani duluan, "BUK SAYA BELI MIE KENCANG NYA, GAK PAKE LAMA PAKE KENCENG. "
Seketika keadaan kantin yang tadi nya ribut menjadi hening tak bersuara.
Krik.
Krik
Krik.
CKCKCKCK
Suara jangkrik dan cicak bersatu, membuat keheningan yang padu.
"Eh, maksud saya mie balap, mulut saya tadi keseleo." kata Darma menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
Alan yang baru sampai dikantin memasuki kantin dengan heboh dan berkata dengan volume yang tidak manusiawi, "Dar tadi eek Lo dah disiram kagak?" tanya Alan tanpa dosa.
Pertanyaan konyol Alan sontak membuat seisi kantin yang tadi nya hening menjadi ribut, mereka tertawa. Darma rasa nya sudah ingin menggoreng Alan di penggorengan BI inem saat ini juga. Bisa bisanya Alan mengarang hal yang memalukan seperti itu. Darma yang tidak terima langsung menarik kuping Alan, "Sekate Kate lo!! Gue kagak ada buang eek tadi, yang ada seharusnya gue yang nanya sama elo."
"Candaa, jangan marah dong." Alan memegangi kuping nya yang ditarik Darma, "A--duh ampun Dar, maafin gue."
"Kagak Lo harus dikasih pelajaran dulu." Darma membawa Alan keluar kantin dengan perasaan kesal, itu lah asal mulanya mereka menyebut mie balap dan mie kencang, dan karena itulah dia sering dipanggil dengan nama 'Ek'.
Bahu Darma dipukul keras membuat lamunan masa lalu memalukan Darma seketika buyar, Darma menatap garang sahabatnya, Alan memang tidak berprikebinatangan... Ehh keprimanusiaan.
Alan menyengir, "Pulang!! Ngapain Masih melamun, mau jadi sesepuh sekolah lu?"
"Santai dong." kata Darma.
Darma merapikan buku bukunya yang masih berserakan di meja, bel pulang sekolah memang sudah berbunyi sejak tadi, dan hanya Darma dan Alan yang masih dikelas saat ini.
"Gue tunggu diparkiran aja deh, bubay Ek." Alan berlari cepat keluar kelas.
"Sia... Kagak tau berterima kasih tuh orang, udah gue tunggui juga." Darma memasukkan bukunya dengan cepat, sebab Darma tidak mau kesurupan dadakan saat ini.
Darma berjalan menyusuri koridor yang sepi, tapi Darma bisa mendengar sayup sayup suara nyanyian yang menggema, bukan itu bukan suara hantu atau semacamnya tapi itu suara dari anak anak Geng JAGUAR yang nongkrong di lapangan pasti.
Darma mengamati mereka satu persatu, dan yahh... Dia disana, dia memakai Jersey merah, memasukkan bola oranye kedalam ring dengan gerakan luwes. keringat nya yang mengucur dan rambutnya yang berantakan tidak mengurangi kadar ketampanannya, malah membuatnya terlihat sangat Hot.
Ahh Darma rasanya ingin terbang ke langit ketujuh sekarang juga. Tidak menyia-nyiakan kesempatan Darma mengambil HP nya dan membidik tepat pada pujaan hatinya, saat ingin memencet tombol putih kamera tiba tiba saja suara menyebalkan itu memanggil Darma.
"Ek Lo ngapain disitu?"
Darma yang tertangkap basah gelagapan, dia membidik kearah atas untuk menghindari pertanyaan pertanyaan ghoib.
"Iya Lo ngapain disitu Ek, Lo mau ngefoto Glenn?" pertanyaan sialan itu berasal dari Bebeh dan Milo, anggota geng JAGUAR. Pertanyaan itu juga sontak mengalihkan pandangan si gebetan walau hanya sedetik lalu di kembali fokus pada bola basket nya, cuek banget si yang.
KAMU SEDANG MEMBACA
DARMA (Bersama Dengan Asa)
Teen FictionGlenn Bintang Hartawan Darma O'Mega. **** Darma bahagia dengan apa yang dimiliki nya saat ini, mempunyai sahabat dan orang yang memperhatikan nya membuatnya bahagia, namun entah kenapa disetiap tawanya terselip kesepian yang mendalam. Selalu diacuhk...