"Darma---" Darma yang merasa namanya disebut langsung berbalik dan terkejut melihat siapa yang memanggilnya.
"A-pa?" tanya Darma gugup.
"Di kaki Lo ada tai." kata Glenn santai.
"AHHHKKK." Darma berteriak melihat ada kotoran ayam dikakinya. Ini pasti kotoran dari ayam jago Bebeh yang bernama Yupi.
Bebeh, Fabian, Cristian, dan Milo terbahak melihat pemandangan itu.
“Demen banget tuh tai nempel Mulu dikaki Lo Dar.” kata Bebeh mengejek.
“Hahaha, Dar kurasa si Yupi punya dendam sama Lo.” Tambah Fabian, membuat Darma semakin jengkel.
“Sotoy Lo, tempe.” jawab Darma ketus.
“Udah Cuci sana bikin bau aja Lo.” suruh Cristian.
“OMG, kaki gue yang mulus dan ramping ini harus ternodakan.” ucap Darma lebay, dan menarik kuping Bebeh yang ada disampingnya, tak lupa juga menarik kertas yang sedari tadi ingin keluar dari saku celana Bebeh, “Beh, liat aja nanti abis pulang dari sini gue goreng ayam Lo itu.” ancam Darma yang hanya dibalas erangan kesakitan Bebeh.
“Paling ntar lo didatangi sama Opung nya Bebeh.” cerca Milo sambil memainkan HP nya.
“Trus si Yupi ngotorin rumah Lo lagi.” ujar Bebeh.
“Eyuhh, kamseupay.” Darma berbalik dan menghempaskan rambut panjangnya, meninggalkan mereka dikamar itu.
Darma berjalan kearah kamar mandi berniat untuk mencuci kakinya, ketika ingin mengambil gayung Darma menyempatkan diri untuk menyimpan kertas yang tadi diambilnya dari Bebeh ke dalam saku celana panjangnya.
Darma berkali kali mengeset ngeset kan kakinya kelantai kamar mandi berharap bau cekpau itu menghilang.
Setelah selesai membersihkan Cekpau yang menempel dikakinya Darma berjalan menelusuri tangga.Ketika Darma sudah sampai di pintu utama Darma melihat Butet yang sedang turun dari ojek membuat Darma mengurungkan niatnya untuk pulang dan langsung mendatangi Butet.
“Berapa bang ongkosnya?” tanya Butet.
“Lima belas ribu Neng.” jawab si tukang ojek.
“Lah mahal kali?!” ucap Butet ngegas.
“Memang segitu biasanya Neng.” jawab tukang ojek itu sabar.
“Biasanya pun lima ribu.” kata Butet tidak mau kalah, dan menyodorkan uang lima ribu. Darma menyerngit bingung melihat mereka berdua.
“Lima belas ribu Neng.” ujar tukang ojek mencoba sabar.
“Lima ribu.” kata Butet.
“Lima belas ribu.” kata tukang ojek itu tidak mau kalah.
“Yaampun Neng, bensin saya udah habis loh.” kata tukang ojek itu kasihan.
“Duit saya tinggal segini Lo bang.” kata Butet menampilkan wajah kasihan.
Darma menepuk pelan bahu Butet, “Lo dari kampus ya?”
KAMU SEDANG MEMBACA
DARMA (Bersama Dengan Asa)
Teen FictionGlenn Bintang Hartawan Darma O'Mega. **** Darma bahagia dengan apa yang dimiliki nya saat ini, mempunyai sahabat dan orang yang memperhatikan nya membuatnya bahagia, namun entah kenapa disetiap tawanya terselip kesepian yang mendalam. Selalu diacuhk...