Forever [ Twins x Reader ]

DAKJAL

🌝 HAPPY READING 🌝

Persiapan dimulai dari membeli alat tulis, seperti pena bulu dan juga beberapa buku untuk tahun kelima. Tahun ini menjadi tahun pertama Ron masuk ke Hogwarts

Dan ini adalah tahun kelimaku bersama 2 dakjal, hampir saja aku ingin putus sekolah. Gara-gara Fred tidak sengaja merobek jubahku

Untung Ibu Molly segera menjahitnya, karena hari ini hari kami berangkat

"George, ayo kamu duluan masuk" Sahut ibu yang menyuruhnya untuk masuk ke dalam Peron

"Aku ini Fred" Celetuknya tidak suka

"Aarrghh, berarti Fred kamu duluan" Sahut ibu yang mulai pusing dengan tingkah anaknya

"Baiklah"

Dia berjalan pelan, dan tepat di hadapan peron. Tapi dia berhenti sebentar, belum sempat berlari...

"Sebenarnya, aku adalah George" Tukasnya tersenyum cekikikan dan segera masuk ke peron

Wajah ibu langsung memerah, ia menatapku dengan geram. Aku mengerti bagaimana perasaannya saat dipermainkan oleh kedua anak dakjal

"Baiklah, kalian sudah menguji kesabaranku. Fred masuk ke peron" Tukas ibu yang napasnya kini iabtarik sedikit berat

Akhirnya Fred masuk, kemudian aku bersama ibu dan Ron mulai masuk ke dalam peron. Yang rupanya sudah sangat ramai, tidak terasa juga tahun kelimaku disini cepat sekali dilewati

Aku melihat Angelina baru datang, aku menghampirinya. Ia seperti membawa oleh-oleh di tangannya

"Apakah ini buat kami" Celetuk Fred yang tiba-tiba muncul di belakangku

"Tidak, oleh-oleh itu hanya untuk
y/n" Goda George menyikutku pelan

Angelina tertawa kecil, "Tidak teman-teman, aku sengaja membelikan kalian semua oleh-oleh" Jawabnya membuka kotak berisi syal

"Wahh terima kasih banyak" Ucapku mengambil syal bulu berwarna biru

Goerge mendapat Syal bulu berwarna coklat mirip dengan kulitnya, sedangkan Fred tidak mendapat satupun oleh-oleh yang membuatnya merasa tidak adil, padahal kan saudaranya dapat mengapa ia berbeda?

George menggunakan syalnya kesamping, dan berlagak seperti wanita bersanggul

"Teman-teman, lihat aku sudah sangat mirip dengan Katy Perry kan" Godanya tersenyum jahil