4

17 1 0
                                    


23.57 pm, Seoul Korea Selatan. 

Hera terbangun dengan keadaan mengenaskan. Manik matanya menatap jam dinding yang berada di dalam kamarnya hingga menyipit. Ia mampu merasakan daerah lehernya linu akibat tidur dengan posisi duduk yang di mana kepalanya bertumpu di atas lututnya. Saat ia hendak berdiri pun pening menyerang kepalanya tanpa ampun. Mungkin, ini akibat ia menangis hampir seharian hingga ia terlelap di depan pintu kamarnya. 

Ini akibat kejadian tadi pagi, saat ia datang ke acara peresmian galery milik Jaehyun. Semuanya berawal saat ia dan eomma sedang berbincang setelah acara peresmian galery milik Jaehyun usai. 

Para tamu sepertinya tampak takjub dengan potret-potret yang diambil oleh Jaehyun. Bukan hanya menyejukkan dan memanjakan mata mereka, potret itu juga membuat mereka nyaman berada di dalam galery milik Jaehyun ini. 

Begitupun dengan potret milik Hera yang Jaehyun pajang pada bilik utama di galery Jaehyun. Awalnya Hera terkejut dan tak mampu menahan perasaan senangnya saat Jaehyun mengungkapkan jika pembangunan galery ini karna ia mengagumi Hera dari potret pertama yang ia ambil pertama kali menggunakan kamera miliknya. 

Tidak ada yang tahu, bahwa Jaehyun sebenarnya mempunyai ribuan potret Hera. Entah itu di kamarnya atau di ruang potret milik Jaehyun di rumahnya. Yang tahu hanya sang ibu. Ibunya tahu, jika Jaehyun mencintai Hera dengan begitu dalam. Tapi nyonya Oh juga tak mampu berbuat apa-apa karena Hera bukan lagi gadis yang lajang. Hera sudah mempunyai suami, terlebih lagi jika Hera adalah istri dari anak pertamanya, yang artinya, Jaehyun hanyalah adik ipar Hera. 

Jadi, tidak ada alasan kuat untuk mempersatukan cinta Jaehyun dengan Hera. Karena Seulkyu pun tahu, bagaimana perasaan Hera kepada Sehun. Gadis itu mencintai anak pertamanya dengan begitu besar dan tulus. 

Ya, cinta Hera kepada Sehun memanglah tulus, tapi... Hera mengorbankan perasaannya sendiri hanya untuk Sehun. Ia berjuang sendiri demi rumah tangganya sendiri. Sementara Sehun? apakah lelaki itu memikirkan Hera atau barang kali memikirkan rumah tangganya sendiri? 

Jika kalian menanti jawabannya, mungkin kalian akan menarik kembali pertanyaan itu. Karena jawabannya tentu Tidak. 

Sehun sudah mengatakan pada Hera ribuan kali dan itu adalah kenyataan yang menyayat hati Hera semakin dalam. Terlebih lagi, Sehun berani berselingkuh di depan matanya secara terang terangan. Tepat saat ia pergi ke toilet untuk membasuh wajahnya saat berada di acara peresmian Jaehyun. Di sana, di dalam toilet umum itu terdapat suara desahan dari luar ruang toilet. Hera awalnya ragu, apakah benar ada orang di dalam toilet wanita itu ada orang yang sedang melakukan hal tidak senonoh? 

Tapi... yang anehnya, mereka melakukan hal tersebut di galery milik Jaehyun. Di mana tidak sembarang orang bisa masuk dan hanya para tamu undangan yang berada di dalam gedung galery ini. Itu artinya, mereka adalah para tamu undangan Jaehyun... atau mereka staff yang berada di galery ini? 

Hera merasa ada yang janggal di sini, entah apa yang membuat perasaannya menjadi tak enak. Apakah ia harus masuk dan menghiraukan mereka berdua? Atau ia harus mengurungkan niatnya untuk membasuh wajahnya?

Gadis itu lebih memilih mengurungkan niatnya karena ia malas saat ternyata itu adalah orang dalam atau salah satu tamu di sana. Tapi, sebelum Hera melangkahkan kakinya untuk pergi, suara desahan itu menghentikkan langkahnya. Terdengar samar karna suara itu tak mampu menembus dinding toilet dengan sempurna, namun, Hera mampu mendengarnya dengan jelas. 

"Ahh.. Sehunie- hentikan, nanti ada yangh umnh-" 

Hera mematung  di tempat ia berdiri. Apa yang baru saja ia dengar... apakah hanya sekedar hayalannya saja? Atau kali ini ia sedang bermimpi? 

Untuk kesekian kalinya Hera mendengar lenguhan samar itu dari balik dinding ruang toilet. Masih dengan nama yang sama. Bahkan Hera juga mendengar jelas sahutan dari laki-laki di dalam sana. Jadi... benarkah jika yang di dalam sana adalah... suaminya sendiri? 

MoonlightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang