1. Beginning
Juyeon dan Changmin mahasiswa semester 4 yang beda kampus. Juyeon yang berkuliah di xxx, sedangkan Changmin jurusan akuntansi di zzz.
Keduanya baru berpacaran selama 6 bulan. Berbekal pertemuan tak disengaja ketika Juyeon menolong Changmin yang mabuk.
Saat itu Juyeon yang sedang bekerja sambilan di kedai yang menjadi acara Party dance club kampus Changmin.
"Changmin tambah lagi minumnya, masa kalah sama anak baru."
Pinta salah satu senior Changmin memaksanya lagi untuk minum padahal seluruh mukanya sudah memerah, Changmin tak begitu bisa minum banyak, senior yang dekat dengannya tahu itu makanya tak ada yang memaksanya minum beda lagi dengan senior pemaksa.
"Nggak usah Kak, aku udah pusing mau pulang aja."
Changmin sembari memasukkan ponselnya ke dalam tas. Saat akan berdiri, senior pemaksa menahan tangannya agar tidak pergi, menyuruhnya tetap di sini.
"Biarin orangnya pergi, mukanya udah merah."
Ucap Juyeon sembari melepaskan tangan yang memegang Changmin bak pahlawan yang sedang menolongnya, batin Changmin gembira.
Juyeon membawanya, menarik tangan mungil Changmin lebih tepatnya. Memang tujuannya keluar kedai, tapi baru saja sampai di pintu keluar Changmin terjatuh, kepalanya pusing dan kakinya melemas serta badannya panas.
Juyeon langsung membantunya berdiri lagi, menahan badan Changmin dan membantunya berjalan. Changmin berdesir merasakan sentuhan di kulitnya. Tangan Juyeon yang besar menyentuh keningnya.
"Panas."
"Kamu gak demam."
Changmin memandang wajah juyeon, begitu tampan dan rupawan. Tatapan mata yang begitu memikatnya, hidung yang mancung membuatnya tambah maskulin, rahang tajam yang begitu menggoda untuk disentuh dan suara yang keluar terdengar begitu seksi.
Changmin menggelengkan kepalanya ke kiri dan kanan, seakan tidak membenarkan pikiran kotor nya barusan. Alkohol sialan, umpatnya dalam hati. Berapa banyak gelas yang diminumnya tadi.
"Mau mampir ke apartemenku, lebih deket dari sini."
Changmin mengangguk menerima tawaran Juyeon.
Saat sampai di apartemen, juyeon meletakkan Changmin di kasurnya. Membantu membaringkan badan yang cukup mungil, dan meringkuk di sana.
Juyeon memberikan minuman hangat untuk meredakan mabuk, tapi tak terbukti ampuh titik Setelah meminumnya sampai habis, Changmin mengikuti Juyeon dan memeluknya dari belakang. Rasanya tidak ingin melepas barang sesenti pun.
Juyeon terkejut dengan pelukan tiba-tiba, membalikkan badan dengan mendorong tubuh lawannya sedikit menjauh. Dipandanginya wajah yang memerah dan matanya berair sangat menggoda.
"Panas."
Lagi-lagi Changmin mengeluh panas, padahal pakaiannya tidaklah tebal. Penghangat ruangan untuk musim dingin yang menyala tidak terlalu panas juga.
"Kamu mau apa?"
Tanya juyeon sembari membelai pipi Changmin dengan lembut. Mengusapnya berkali-kali, yang membuat Changmin memejamkan matanya.
Tangan kiri Changmin membalas tangan yang berada di pipinya. Lalu membuka matanya seakan secara perlahan. Keduanya saling menatap, tapi fokus cermin malah tertuju pada bibir seksi yang ingin dicicipinya.
Kedua tangan Changmin meraih kepala Juyeon untuk sedikit membungkuk.
Changmin menempelkan bibirnya dengan lembut, kelembutan bibir Juyeon bagaikan terkena setrum listrik. Sensasi dingin bibir lawannya membuat Changmin mengalungkan kedua tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cemburu - Jukyu au
FanfictionJuyeon dan Changmin mahasiswa semester 4 yang beda kampus. Keduanya baru berpacaran selama 6 bulan. Sama-sama tukang cemburu, Juyeon yang lebih cuek dan Changmin yang marah dengan imut. Main pair Jukyu bxb mature