🧸 3 ; DI RAHASIAKAN

2.8K 328 3
                                    

vote! vote! vote! vote!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

vote! vote! vote! vote!


Setelah membantu Bu Ailee, Jeffrey berniat mengunjungi rumah Chava untuk meminta maaf.

TING TONG!

"Iya sebentar"

"Eh Jeffrey, cari Chava ya nak?" Buna Yuna yang membukakan pintu.

"Iya Bun. Jeff ada perlu sama Chava" kata Jeffrey sopan.

"Yaudah Buna panggil dulu ya"

Jeffrey menunggu di ruang tamu. Jeffrey melihat sekeliling ruangan. Ada bingkai foto Chava dan Celine, wah Jeffrey jadi tambah sayang liat foto keakraban Chava dan Celine yang lucu. Bahkan Jeffrey bingung, sebetul nya mereka kembar atau tidak, karena wajah keduanya berbeda.

Chava menuruni tangga dengan malas. Melihat Jeffrey yang tersenyum manis ke arahnya.

"Chav"

"Mau ngapain kesini?" tanya Chava duduk di sebelah Jeffrey

"Aku minta maaf sayang" ujar Jeffrey memeluk Chava. Chava hanya berdehem.

"Dimaafin ga? Tapi tadi serius, Bu Ailee minta bantuan aku buat anter buku" jelas Jeffrey.

"Yaudah, aku udah tau. Terus kesini cuman buat minta maaf? Kenapa ga lewat call aja sih Jeff?" kesal Chava, karena pacarnya ini suka banget di repotin sama dia.

"Gapapa, kangen aja. Terus kangen masakan Buna, hehe" Jeffrey memperlihatkan dimples nya

"Hm mau masakan Buna? Ayo!" Chava menarik tangan Jeffrey sampai di dapur.

"Jadi hari ini Buna, masak cumi tinta hitam. Kesukaan Chava hehe" Chava bersemangat membuka tudung saji.

"Hm" Jeffrey berdehem karena dia tak pernah mencoba. Chava peka Jeffrey yang melihat cumi tinta aneh.

"Ish, duduk! Aku ambilin nasi"

"Nih, coba ya. Ga boong enak kok Jeff. Meragukan masakan Buna banget sih! Nanti aku bilangin Buna" ancam Chava bercanda, sambil menuangkan lauk cuminya ke piring nasi Jeffrey.

"Makan" ujar Chava yang melihat Jeffrey pucat. Padahal hanya disuruh makan cumi tinta.

Jeffrey mengambil sesuap cumi serta nasinya. Lalu mengunyah dan terbit lah senyuman. "Hmm enak Chav" puji Jeffrey semangat

"Ya enak lah Jeffrey! Kamu kira pake tinta pulpen apa masaknya" Chava menggeleng.

"Chav, kalo ada masalah cerita ke aku" ujar Jeffrey pada Chava yang memainkan ponselnya sambil sesekali melirik Jeffrey yang makan dengan lahap

"Emang aku kelihatan ada masalah Jeff?" Chava meletakkan ponselnya lalu fokus menatap Jeffrey

"Aku tau kamu Chava. Please tell me if you have some problems,okey?"

"Aku pacar kamu, yang siap denger keluh kesah kamu" ujar Jeffrey tulus

"Hm, selagi aku bisa lewatin sendiri aku akan coba sendiri Jeff. Kamu tenang aja, aku gamau ngerepotin kamu" kata Chava.

Ini yang ga Jeffrey suka dari Chava, suka gaenakan takut ngerepotin. Padahal mah Jeffrey tuh ikhlas, mau direpotin kayak apa juga, kalau buat Chava seorang.

Jeffrey menghela nafas, "aku ga suka kamu ngelewatin sendiri Chav. Aku bakal coba sebisa aku buat bantu kamu" kata Jeffrey tulus

"Tapi kamu ga bakal bisa untuk masalah ini. Percaya sama aku." Chava menunduk lalu menatap Jeffrey sendu. Banyak yang Chava sembunyikan dan rahasiakan dari Jeffrey.

Malah Chava lebih terbuka kepada Minggu, sahabat Jeffrey. Walaupun Jeffrey tidak tau bahwa Minggu selalu jadi teman curhat pacarnya.

Jeffrey tidak mau memulai perdebatan. Dia memilih diam, membiarkan Chava yang keras kepala.

TING!

Suara notifikasi chat dari ponsel Jeffrey. "Chav aku harus pulang. Nih mama minta tolong. Makasih makanan nya, bilang Buna maaf aku ngeraguin masakan Buna hehe" kekeh Jeffrey sambil menujukan chat dari mamanya ke Chava agar percaya.

"Iya gapapa, hati - hati Jeff. Sekalian titip salam buat Mama!!"

'Jangan kecewain aku, aku takut banyak yang ga minat🥺'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Jangan kecewain aku, aku takut banyak yang ga minat🥺'

[✔] RELATiONSHiP BREAKER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang