Takdir bukan berdiam diri saja. Ia tengah menunggu kita memainkan ceritanya.
--Alinea--
Seorang pria paru baya sedang dihadapi pilihan yang sangat sulit ketika mendengar kabar dari sang dokter terhadap istrinya yang mengidap penyakit jantung dan di diagnosa tidak bisa melahirkan anak yang sekarang sudah ada dalam kandungannya bahkan akan segera melahirkan.
"Pak maaf anda harus segera memutuskan antara istri dan anak anda, karena akan membahayakan nyawa mereka kalau tidak segera bertindak."
"Dok, pasti bisa, istri saya kuat, dok!"
"Maaf pak, kalau di paksakan akan berbahaya pada nyawa keduanya."
Benar-benar pilihan yang sangat sulit, mereka berdua sangatlah berharga dalam hidupnya.
"Mas, selamatkan anak kita aja!" Terdengar suara lirih dari wanita yang sedang berbaring di ranjang rumah sakit dengan perut besar dan dahi dipenuhi peluh keringat.
"Enggak, kamu harus bertahan!"
"Mas-_" belum juga ia melanjutkan perkataannya, rasa sakit dan pusing mendorongnya untuk menutup mata.
--Alinea--
Oak...,Oak...,Oak....
Tangisan bayi yang ke 2 kalinya terdengar tepat di kamar persalinan sebelah kamar pria parubaya yang sedang rumet dengan pilihannya.
"Alhamdulillah," kata syukur terucap dari mulut pria yang sedari tadi tidak henti-henti nya merapalkan do'a demi keselamatan istrinya.
Beliau melihat bayi kembar nya di gendong oleh suster untuk di bersihkan. seketika ekspresi senang nya terganti oleh raut wajah gelisah ketika melihat sang istri pingsan tidak berdaya,"Sayang...," Ia mencoba membangunkan, tapi tidak ada tanggapan,"Dok...dokter!!"
Tidak lama Dokter pun datang langsung memeriksa keadaan wanita itu. Setelah pemeriksaan beliau menginformasikan rahim pada wanita itu membengkak yang bisa menyebabkan kematian apabila tidak di tangani dengan cepat.
Tetapi biaya yang harus di keluarkan cukup mahal dan masalahnya pria yang baru saja berstatus menjadi ayah itu sedang tidak membawa uang lebih, bahkan uang untuk persalinan ia pinjam dari saudaranya.
"Dok, saya mohon, tolong selamatkan istri saya."
"Maaf pak, anda harus membayar administrasi nya terlebih dahulu."
Tidak ada gunanya lagi ia beradu argument dengan dokter itu. Ia berjalan keluar ruang persalinan, merogoh ponsel di sakunya, menghubungi siapapun yang bisa memberi pinjaman uang padanya.
"Kelihatannya anda sedang membutuhkan uang banyak?"
Beliau terkejut, membalikan tubuhnya menghadap pria yang usianya tidak jauh beda dengan dirinya.
"Aku bisa membantu mu."ucap pria itu lagi,"tapi dengan satu syarat."
"Apa syaratnya?"
Pria itu, membisikkan syarat yang harus ia sepakati. Ia terperangah dengan syarat yang diajukan, menatap tidak percaya, menurutnya ide gila,haruskah ia menyetujuinya?
"Bagaimana?"tanya pria itu
Ia masih memikirkan syarat gila itu,tetapi kalau tidak istrinya akan tiada, posisinya serba salah.
"Bagaimana?"tanya pria itu lagi
"Aku menerima tawaranmu."
Kira-kira apa ya syaratnya???
Jangan lupa Vote dan komen!!
Next part??
Dari seseorang yang
Lagi menyendiri namun
tidak sendiriSeeyou💕💕
KAMU SEDANG MEMBACA
Alinea [COMPLETED]✓
General Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] cerita ini bukan hanya tentang aku, atau kamu, melainkan kita, tiga orang yang mempunyai sudut pandang berbeda. Melewati berbagai macam kata,kalimat yang menjadi sebuah Alinea. Jakarta,Indonesia - Konya,Turki // "Aku bisa m...