Baru saja Elma merebahkan diri di kasur king saze nya, berniat beristirahat melepas lelah yang seharian ini sudah banyak terkuras. Eh, malah getaran notifikasi terdengar dari benda pipih yang mempunyai logo apel di makan seperempat yang tak jauh dari keberadaan nya membuat Elma geram dan kesal.
Dog🐷🐊
Baby, maafin aku
Aku benar" gak maksud
Buat duain kamu
read
Dog🐷🐊
By
read
Dog🐷🐊
Panggilan suara tak terjawab
Panggilan suara tak terjawab
Panggilan suara tak terjawab
Panggilan suara tak terjawab
Dog🐷🐊
Aku sekarang ke rumah kamu
readElma menghela nafas, menekan tombol 'blok'. Ia tidak habis pikir dengan tingkah mantan pacarnya itu. Sudah banyak kesalahan yang laki-laki itu perbuat, bayangkan selama 3 tahun pacaran selama itu juga ia di bohongi dan di khianati, dan yang paling parahnya, cowok itu hanya morotin uang dengan ancaman, mempunyai bukti bahwasannya, ia bukan anak kandung dari keluarga Charloetta. Dan apa buktinya? Nihil. Itu hanya omong kosong belaka. Sebegitu bodohkah diriku?
Dan sekarang bajingan itu, masih menyebutkannya apa? Baby? Dan minta maaf semudah itu? Iuyehh. Aku tidak akan mengulang kebodohan ku yang kedua kalinya.
Elma bangkit dari tidurnya, beranjak keluar rumah yang terasa sangat sepi, hanya ada pembantu rumah tangga yang berlalu lalang melakukan pekerjaan nya. Ibu dan ayahnya hanya sibuk dengan karier mereka, yang mereka pikirkan hanya kerja dan uang, tidak perduli dengan anak yang selalu menunggu untuk menyampaikan keluh kesah dibalik dunia yang keras ini. Itu sebabnya ia terperangkap dalam demensi gelap, dunia malam dan lampu disco serta minuman berakohol menjadi teman untuk menumpahkan semua perasaannya.
Brak
Seseorang yang bertubuh tinggi kekar menghalangi jalan Elma untuk melewati gerbang. Cengkraman ia dapati dari tangan kekar pria itu. Tanpa Elma melihat wajah pria itu, ia sudah yakin bahwa itu Daren-mantan pacar Elma.
"Merhaba baby,"ucap pria itu dengan senyum menyeringai licik seperti merencanakan sesuatu.
Elma malah tertawa nyaring, membuat Daren bingung. "Hahaha..., Punya urusan apa lo lagi sama gue? Gak bisa makan? Atau gak bisa ajak shopping jalang itu hah?!"
Prakk
Sebuah tamparan mendarat di pipi mulus Elma, rasa panas menjalar serta sudut bibir mengeluarkan sedikit darah segar, karena tamparan keras yang di berikan Daren.
"Lo butuh gue! Emang nya lo mau terus terjebak dalam kebohongan keluarga lo? Hah! Mikir!" Bentak pria.
"Ck, apa bedanya sama Lo? Selama ini gue terperangkap dalam kebohongan Lo dan jalang itu. Dan gue gak akan ngulang kebodohan gue untuk percaya cowok bajingan kayak Lo lagi." Elma mencoba untuk tenang, seolah-olah ia tidak butuh omong kosong pria itu.
Cengkraman Daren semakin kuat sampai buku-buku kukunya memutih. Ia melangkah maju membuat wanita di depannya melangkah mundur.
"Akh," ringisan terdengar dari mulut pria bermata hijau itu, ketika Elma menendang bagian intim Daren, begitu keras, sampai ia tidak bisa menahan keseimbangannya dan tersungkur, lemah tak berdaya, karena rasa nyilu.
Elma tidak menyia-nyiakan kesempatan itu. Ia dengan gesit masuk kedalam mobil lalu menjalankannya, menabrak gerbang yang sedikit terbuka. Terlintas di pikiran Elma untuk menabrak Deren, tetapi ia tidak mau menjadi tahanan di usia mudanya itu.
Elma menanjapkan gas, menaikan kecepatan mobilnya. Semakin cepat samakin baik. Berjalan tanpa arah tujuan, tidak ada tempat persinggahan yang bisa ia tempati disaat kerdil ini, selain 'club. Tetapi, pasti Daren akan menemukannya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alinea [COMPLETED]✓
General Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] cerita ini bukan hanya tentang aku, atau kamu, melainkan kita, tiga orang yang mempunyai sudut pandang berbeda. Melewati berbagai macam kata,kalimat yang menjadi sebuah Alinea. Jakarta,Indonesia - Konya,Turki // "Aku bisa m...