Chapter 5 : Siapa Itu?

4 1 3
                                    

Fandi keluar dari kamar, mendapati adam yang sedang duduk di sofa. Tapi ada yang aneh saat fandi menatapnya adiknya memberikan sebuah isyarat dengan menaruh satu jarinya ke bibir seakan adam mengatakan untuk tetap diam.

Fandi bingung dengan tingkah adiknya itu. Tapi dia hanya menurut saja sesuai kemauan adam. Dia perlahan mendekat kearah adam yang sedang duduk di sofa ruang tamu dan perlahan mereka berdua mulai mendengar suara senandung seorang orang wanita. Terdengar pelan tapi masih dapat di dengar oleh mereka.

Adam pun mulai membisikan sesuatu di telinga fandi. "Apa kau mendengarnya juga?" Bisik adam yang hanya di balas dengan anggukan kepala olehnya fandi.

Mereka berdua sangat penasaran dengan asal suara itu jadi mereka mulai berjalan perlahan menuju ke asal suara tersebut.

"Dari mana asalnya suara itu?" Tanya fandi dengan nada yang pelan.

"Mana aku tau" jawab adam jujur.

"Kak sepertinya rumah kita telah di kutuk deh" seru adam yang sedikit ketakutan.

"Kalau emang rumah kita dikutuk, masa baru sekarang kutukannya bekerja" jawab fandi sembari menenangkan.

Fandi memimpin jalan di depan yang diikuti adam dari belakang. Sebenarnya asal suara itu terbilang lumayan jauh dari rumahnya. Lebih tepatnya berada di belakang rumahnya. Hanya ada pohon mangga dan rambutan di sana yang sudah ada sejak mereka tinggal di rumah ini.

"Suaranya berhenti disini" seru fandi.

"Kak aku sepertinya pernah mendengar suara ini" seru adam sambil berfikir di mana dia mendengarnya.

"Kakak juga beberapa kali mendengarnya"

"Apa? Dimana?"

"Waktu itu di teras rumah sama di jendela kamar kakak" jawab fandi yang membuat suasana semakin merinding.

"Kak kita pergi aja yuk" ajak adam sambil melangkah pergi dari tempat itu di ikuti fandi.

Awan mulai terlihat keemasan. Fandi dan adam duduk ruang keluarga sembari berbagi cerita yang mereka alami dan menunggu orang tua mereka pulang.

"Aku ingat, waktu itu aku pernah mengatakan bahwa aku melihat sosok wanita di mimpi ku" seru adam saat dia telah mengingat senandung tadi.

"ini persis seperti senandung yang aku dengar di mimpi ku" lanjutnya.

"Yang penari itu?" Tanya fandi.

"Bukan, senandung ini dari wanita yang duduk di tepi jurang sembari memainkan rambutnya. Apa jangan-jangan wanita itu yang membuat senandung tadi?" Tanya adam yang mulai ketakutan.

"Hah untuk apa dia mengikuti mu?" Tanya fandi penasaran.

"jangan-jangan kamu melakukan kesalahan di mimpi mu? Makanya itu dia datang ingin membalas dendam" seru fandi curiga.

"Mana aku tau" gerutu adam.

Mereka berdua berbincang sambil menunggu hingga ibu dan kakeknya datang. Penantian mereka pun akhirnya berujung lega, karena mereka terdengar pintu pagar terbuka fandi dan adam pun melihat ke arah suara pagar dan menampakkan kakek dan ibunya datang. Ibu dan kakek masuk dengan mengucapkan salam dan di balas oleh kedua anaknya.

Kakak beradik itu pun mulai menceritakan apa yang di alami oleh mereka tadi. Mereka menceritakan semuanya secara rinci.

"Ibu kok pergi sama kakek gak bilang bilang aku" Tanya adam ke ibunya.

"Gimana mau dengar kalau kamunya aja sibuk main game mulu" Jawab ibu yang merasa dirinya tidak bersalah.

"Hmm Sunandung yah" Seru kakek yang tersenyum seakan mengetahui sesuatu.

"Kakek tau sesuatu?" Seru ibu penasaran.

"Ini bukan pertanda baik tapi bukan pertanda buruk juga. Tapi saya belum bisa mengatakannya. Sebentar malam kita akan mencari tau apa tujuannya datang ke rumah ini"

"Jadi senandung yang ku dengar bersama adam itu kek pertanda apa?" Tanya fandi yang semakin penasaran.

"Senandung merupakan seruan yang biasa di pakai untuk memikat siapapun yang mendengarnya bisa bermaksud jahat untuk mencelakai atau pun sebagai salam" Seru kakek.

"Salam? Kenapa harus bersenandung kalau ingin mengucapkan salam" Jawab adam kebingungan.

"Salam untuk dunia spiritual sebagai pertanda kalau mereka ingin mencari patner. Tapi harus di ingat, bekerjasama dengan makhluk halus itu bukan suatu hal yang menguntungkan. Karena harus ada yang di korbankan" Seru kakek dengan wajah serius.

Setelah berbincang-bincang. Kakek memerintahkan untuk melakukan ritual agar terlindung dari segala macam malapetaka kedepannya.

Orang rumah pun mengikuti apa yang di bilang oleh kakeknya. Dan menyiapkan perlengkapan yang di perintahkan oleh kakeknya.

Sebenarnya apakah itu wanita yang di liat adam di dalam mimpinya itu atau itu suara dari mahluk lain lagi? Terus apa tujuannya?

Next Chapter >>

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 05, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

A DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang