Chapter 4 : Break the Rules

5 0 0
                                    

Pagi yang cerah . Hari ini Yuta melakukan aktivitas yang biasanya ia lakukan, membuat sarapan seadanya , berganti baju , lalu pergi bekerja di pabrik.
Bertahun tahun ia tinggal dan bekerja di Seoul, namun ia belum pernah sekalipun terlihat berkencan. Ia terlalu berfokus pada hutang hutang keluarganya yang harus ia lunasi, sifatnya yang introvert dan dingin membuat Yuta sangat susah bergaul sejauh ini.

"Yaa, akhirnya kau datang si tukang ikut campur" Hayoung tiba-tiba nyeletuk disaat Yuta tiba di pabrik.

"Eh kau rupanya , si Tuan putri susah hati"   Yuta menatap mata Hayoung dengan tanpa senyuman.

"Berani beraninya kau! Yaa! Yuta-ssi , aku butuh bantuanmu."

"Akan ku bantu jika aku bisa."

"Aku mau kau berpura-pura jadi pacarku saat bertemu Bangchan. Aku akan bilang padanya bahwa aku sudah punya pacar sebelum dijodohkan dengannya."

Yuta dengan segera memegang jidat Hayoung .


"Apa kau sedang berhalusinasi? Kau benar- benar akan jadi aktris ternama dengan semua aktingmu ini , hahaha"  Yuta meledeknya.

"Sudahlah kalau memang kau tidak ingin menolong , memang seperti yang kuperkirakan kalau kau itu pria yang tidak bisa diandalkan!"

"Aku sama sekali tidak ingin terlibat dalam problematika kalian, maaf kali ini aku tidak menolongmu"  

Yuta menolak permintaan Hayoung.

________________________________________________________________________________

Hayoung berlari pergi meninggalkan Yuta dengan hati yang kesal, perasaannya bercampur aduk. Dia benar-benar tidak ingin menikah dengan Bangchan.

Namun tidak ada yang bisa dia lakukan untuk menghalangi keinginan keluarganya itu.

"Apa aku harus kabur saja keluar negeri ya?" Kata Hayoung didalam hatinya.

"Sepertinya itu ide cemerlang"

Hayoung bergegas mencari tiket penerbangan menuju ke Los Angeles, kebetulan ada adik dari ayahnya yang tinggal disana sehingga dia bisa merasa aman untuk sementara waktu.

________________________________________________________________________________

Keesokan harinya tanpa berpikir panjang Hayoung sudah bersiap dengan kopernya yang cukup besar itu untuk menuju Los Angeles. Dia diam diam meminta supirnya untuk mengantarnya, dengan alasan ada sedikit pekerjaan di luar Seoul.

Hayoung menarik kopernya perlahan di pagi-pagi buta menuju ke mobilnya.

"Yaa, kau mau kemana?" Yuta memergokinya lagi.

Hayoung tidak menjawabnya sama sekali dan segera bergegas menuju ke mobilnya dengan terlihat panik.

"Yaa! Tuan putri! akan ku laporkan pada ayahmu!" 

Hayoung tetap tidak memperdulikan kata-kata Yuta dan segera menutup pintu mobil.

"Pak ayo bergegas , aku akan ketinggalan pesawat"

"Baik nona"

Yuta berlari kearah mobilnya dengan sangat kencang mengejar dan menghadang mobil Hayoung yang akan pergi. 

"Hentikan!!! Buka pintunya sekarang juga" Yuta menggedor pintu mobil Hayoung.

"Ada apa denganmu ini sebenarnya! Kau bilang tidak akan mencampuri kehidupanku, Tolong jangan sekali kali campuri!" Hayoung membentaknya dari dalam mobil.

"Aku bilang BUKA PINTUNYA!" Yuta berteriak.

"Ada apa denganmu ini sebenarnya?? apa kau gila! Pak tabrak saja dia tolong, aku akan terlambat ini pekerjaan penting" Hayoung memaksa pak supir untuk segera meninggalkan Yuta.

"Aku akan pecahkan kaca mobilmu dan membuat kegaduhan disini kalau kau tidak membukanya!" Teriak Yuta lagi.

Hayoung yang merasa bingung dan kecewa akhirnya membuka pintu mobilnya, dia terlihat menangis.

Yuta menerobos masuk kedalam mobil lalu duduk disamping Hayoung ,

kemudian Yuta memeluknya.


-bersambung_

Y.O.L.OTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang