11

459 37 3
                                    

Happy reading

sesuai kesepakatan hari ini adalah pertemuan dua keluarga.wanita itu tersenyum tipis dan duduk didepan pria yang akan menjadi calon suaminya.pria tampan dengan senyum ramah itu adalah Damien Prakasa putra tertua seorang petinggi negara.benar-benar pria idaman.

terkenal sukses dan memiliki begitu banyak pengalaman sosok Damien yang merupakan lulusan Stanford university itu banyak digilai wanita.

Suasana hening digantikan Alunan musik.beberapa penari dan pemain musik menampilkan pertunjukan mereka.

Gladis menikmati keindahan itu , tersenyum manis saat seorang penari perempuan yang terlihat sangat lihai dalam gerakannya.

"Mereka semua begitu terlatih,"puji Gladis tulus.

Damien yang mendengar itu mengangguk.

Kedua keluarga mereka sedang berada dimeja lain dan terlihat asik mengobrol.membiarkan Gladis dan Damien saling mengenal.

Tepuk tangan Gladis dan Damien berikan.kedua manusia berbeda umur dan jenis kelamin itu tampak berdiri dan bergabung ke meja dimana keluarga mereka berkumpul.

"Kalian sudah kembali?"tanya Lena basa basi.

Gladis dan Damien duduk dan mengangguk.setelah makanan penutup tersaji dan sudah dinikmati kedua keluarga itu saling berpamitan untuk pulang.

*****
Gladis termenung menatap kearah langit malam yang sunyi . pertemuan dua keluarga rupanya menjadi alasan kenapa wanita itu banyak termenung.

"Apakah dia baik-baik saja?"tanya Gladis pada dirinya.sebulir Air mata jatuh membuat wanita itu tersenyum sendu.

Suara pintu kamarnya yang terbuka membuat Gladis mengusap bulir kristal yang membasahi pipinya dan tersenyum manis kearah anak laki-laki yang sedang berjalan kearahnya .

"Jangan menikah,"ujar Anak itu to the point.

"Aku sudah dewasa dan sudah sepantasnya menikah dan memiliki keluarga kecil yang bahagia."Gladis duduk di ranjang miliknya dikuti Galen yang menatap Gladis sedih.

"Terserah kau saja ,"ujar Anak itu membuat Gladis tersenyum geli dan mencium pipi Galen.

"Katakan kenapa Aku tidak boleh menikah?"tanya Gladis serius.

Galen tidak menjawab anak berusia 7 tahun itu malah menidurkan dirinya dan mengambil ponsel Gladis yang berada diatas nakas.

Gladis ikut menidurkan dirinya dan melihat Galen bermain game.meski dilarang Galen tetap keras kepala membuat Gladis sering geleng-geleng kepala jika itu menyangkut Galen.Ada rasa nyaman dan sebuah rasa yang Gladis sendiri tidak bisa artikan saat berdekatan dengan Anak berusia 7 tahun itu.

"Jangan begadang,kau besok akan melakukan pemotretan."peringat Galen membuat Gladis tersenyum dan mencium pipi Galen bergantian.Galen itu memiliki pikiran agak dewasa dari umurnya.tubuhnya juga agak tinggi dari anak seusianya.benar-benar tampan . Gladis tidak bisa membayangkan bagaimana Galen jika dewasa,mungkin akan banyak wanita menggilai Galen.

*****

Miranda datang pagi-pagi menyapa keluarga Gladis sekaligus menjemput wanita yang berprofesi sebagai Artis dan model itu.

"Miranda ayo ikut sarapan,"Lena mama Gladis tersenyum dan mengajak Miranda ke meja makan.

"Hai Galen,"sapa Miranda ramah.

Galen hanya mengangguk.begitulah sifat Anak berusia 7 tahun itu yang terlihat cuek pada orang lain tapi akan sangat peduli jika itu menyangkut keluarga nya.

GLADIS [END]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang