12

464 39 6
                                    

Gladis kembali ke meja dengan wajah yang sudah dipolesi make up untuk menutupi wajahnya yang sembab.

"Key Gue duluan yah,"ujar Gladis terkesan buru-buru.

"Terus Aku pulang sama siapa dong Mbak?"tanya Miranda .

"Biar gue yang Antar,"ujar Dean membuat Gladis mengangguk.

"Mami pamit yah sayang."Gladis mencium Dea dengan penuh kasih sayang.membuat Anak itu tersenyum dan mencium pipi Gladis bergantian.

"Ati-ati mi."

Gladis tersenyum dan pamit sekali lagi tanpa menatap pria yang sedari tadi menatapnya tajam.

*****

Gladis membawa mobilnya ke jalanan menuju rumah yang agak jauh dari kota.

Dilihatnya seorang wanita yang berbadan dua tengah berbincang dengan tetangganya.

"Ara,"Gladis menghambur memeluk wanita itu.

"Loe tumben kemari ?"Ara tersenyum kearah tetangganya dan pamit karena Gladis yang tiba-tiba memeluknya.

Ara melepaskan pelukan Gladis dan tersenyum menarik Gladis memasuki rumahnya.

"Alex nggak dirumah?"tanya Gladis saat sampai diruang tamu .

"Lagi dikantor."

"Udah berapa bulan Ra?"tanya Gladis sambil menatap perut Ara yang tampak membuncit.

"Jalan lima bulan,"Ujar Ara sambil mengelus perutnya.buah cintanya dengan Alex pria yang menikahinya 2 tahun lalu.

"Angkasa kembali,"beritahu Gladis dengan senyum getir yang membuat Ara sempat terkejut .

"Dia benci banget sama gue Ra,"beritahu Gladis lagi.Air matanya mengalir membasahi pipinya.

"Kenapa gue dulu harus secinta itu sama Angkasa.kenapa nggak orang lain aja yang juga bisa membalas perasaan gue Ra."ucapan Gladis membuat Ara ikut sedih.wanita berbadan dua itu ikut menangis sambil memeluk Gladis.

"Andai saja Angkasa tau bahwa perasaan lo tulus .gue merasa yang jadi orang ketiga padahal dulu gue yang pacar Angkasa."kekeh Ara .cinta Gladis tulus sedangkan Dia yang menjalin 4 tahun hubungan dengan Angkasa nyatanya kini sudah bahagia dan mencintai pria lain dalam waktu yang singkat.

"Angkasa beruntung karena dicintai wanita sehebat loe.wanita yang dikenal Angkuh tapi nyatanya adalah wanita baik yang paling didepan saat melihat orang lain terluka.meski dulu jadi Antagonis karena cintanya yang tidak terbalas."Ara mengucapkannya dengan tulus.Wanita itu tidak marah pada Gladis , dengan adanya Gladis membuat Ara mengerti jika sebenarnya Angkasa tidak mencintai nya.pria itu rupanya hanya kasihan dan Ara menjadikan semuanya pelajaran.memiliki suami sebaik Alex merupakan kebahagiaan bagi Arana.

*****
Gladis menghela nafas dan menatap sekali lagi dirinya dicermin.berkat Ara Gladis merasa lebih tenang namun sekarang Gladis kembali bingung bagaimana cara memutuskan acara pertunangannya dengan Damien.semua orang akan kecewa dan Gladis tidak mau melihat tatapan kecewa itu ditujukan padanya.

"Gladis orang tua Damien sudah datang!!"Teriak Lena dari luar kamar putrinya.

Mendengar suara teriakan mamanya, Gladis segera memperbaiki penampilannya.wanita itu membuka pintu dan mengikuti mamanya kearah ruang keluarga.

"Damien kita perlu bicara,"Gladis tersenyum canggung dan menarik lengan Damien pelan.

"Mau bicara apa Gladis?"ujar Damien sopan .

Gladis menghela nafas dan menunduk mengumpulkan kekuatannya.

"Gue udah nggak perawan,"dengan senyum getir Gladis akhirnya bisa mengatakan nya.

Damien nampak syok,pria itu terdiam cukup lama sebelum melangkah dan meninggalkan Gladis sendiri.

Gladis tersenyum miris,apa yang ditakutkan nya terjawab sudah.siapa yang akan mau dengan wanita yang sudah tidak perawan lagi.meski banyak yang bisa menerima tapi tidak semua orang bisa menerima nya apalagi Damien yang memiliki reputasi baik dimasyarakat.menyangkut tentang istri nya tentu Damien akan memilih wanita baik dan dari keluar baik-baik pula.

Gladis menghapus sisa air matanya dan memandang wajah-wajah orang yang menatapnya kasihan.ada mama dan papanya yang terlihat bersalah.ada opanya yang duduk dengan tenang tapi pikiran pria itu siapa yang tau dan sudah tidak ada lagi Damien dan keluarganya .

"Gladis butuh Sendiri mah,malam ini Gladis menginap diapartemen."ujarnya disertai senyum manis menutupi betapa saki hatinya melihat keterdiaman keluarganya.

*****
Gladis mengendarai sendiri mobilnya.wanita itu memilih membelokkan mobilnya saat akan tiba didepan gedung Apartemen nya.

Ucapan Angkasa diingatnya membuat Gladis dengan cepat memutar balik mobilnya menuju hotel greya.tiba Didepan hotel greya, Gladis memakai kacamata nya dan mengambil tasnya tentu Setelah memarkirkan mobilnya terlebih dahulu.hotel ini tidak semewah hotel lainnya yang ada diibu kota dan tentunya membuat Gladis bertanya-tanya , Apakah hidup Angkasa selama ini baik-baik saja.

Gladis berjalan kearah resepsionis dan menanyakan kamar Atas nama Angkasa .setelah mendapatkan no kamar Angkasa Gladis menaiki lift dan menghela nafas panjang saat Angkasa berdiri didepan pintu kamarnya dengan tangan didepan dada.pria itu mengedipkan matanya dan bersiul memperhatikan Gladis dari bawah keatas.

Gladis diam saja ,agak risih karena Angkasa menatapnya begitu lekat.

Pria dengan baju kaos dan celana jeans itu menarik Gladis masuk kemudian mengunci pintu .

"Kau terlihat lebih berisi tentunya dibagian-bagian tertentu."bisik Angkasa begitu intim.membuat Gladis menahan tangan kekar Angkasa yang meremas bokong nya.

"Gue nggak butuh basa-basi,katakan apa yang menjadi alasan seorang Angkasa meminta seorang wanita yang dibencinya itu datang ketempat seperti ini."ujar Gladis sinis.kegugupannya menghilang , wanita itu tersenyum tanpa mengurangi keanggunannya.

Angkasa mencengkram erat pinggang Gladis, merapatkan tubuhnya dan wanita yang sudah berani berbicara sinis padanya.

"50 juta dan video itu akan aman."bisik Angkasa membuat Gladis tak percaya.

"Satu lagi ,tidur disini malam ini."Angkasa melepaskan pelukan nya membuat Gladis menatap Angkasa yang mengambil minuman dan membuka balkon dengan tenang pria itu duduk di temani sebotol minuman yang Gladis tau itu sebotol minuman beralkohol .

Gladis ikut duduk disamping Angkasa.menatap kearah langit sebelum memberikan salah satu ATM miliknya pada pria disampingnya tanpa banyak bertanya .

Angkasa menerima nya.pria itu menarik Gladis kepangkuannya dengan sekali sentakan.

Gladis tidak meronta , wanita itu tersenyum memperhatikan kearah langit.mata Gladis berpindah ke arah meja memperhatikan sebotol wine disampingnya.

Baru saja Akan meminum minuman beralkohol itu.sebuah tangan kekar menahan tangannya.pria itu memeluknya dan menyandarkan kepala Gladis didadanya.kalian pasti berpikir mereka sangat Romantis.tapi tidak bagi keduanya mereka sedang mendalami peran masing-masing.hanya mereka yang tau isi kepala keduanya selain sang pencipta.

"Olahraga malam lebih menyenangkan daripada Alkohol."bisik Angkasa membuat Gladis mengangguk menyetujui.Gladis tidak munafik ,meski pengalaman terakhir nya buruk tapi tidak bisa dikatakan buruk juga,sebab Gladis Akui jika dia menikmatinya meski dengan penolakan awalnya.

Gladis membalikkan tubuhnya dan mencium Angkasa menggebu.melepaskan rasa Rindunya pada pria yang bertahun-tahun bertahta dihati dan pikirannya.

Angkasa tidak menolak,pria itu turut serta menikmati .saling meraba bahkan sampai berdiri dengan tautan bibir yang masih menyatu.

Setelahnya sebuah kenikmatan terjadi lagi dan kali ini tanpa paksaan.keduanya saling menikmati.soal benci dan dendam rupanya kalah dengan nafsu yang membara.

Yang punya teori silahkan memberikan teorinya masing-masing.kenapa Angkasa butuh uang?kemana Angkasa bertahun-tahun lamanya?

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN!

GLADIS [END]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang