Lapangan in-door di sebuah sekolah swasta di penuhi oleh suara decitan sepatu dari seorang lelaki yang mengenakan seragam sekolah dengan seluruh kancing yang terbuka, di seragamnya tertempel name tag yang bertuliskan nama lelaki tersebut,
Jeno
Jeno tengah sibuk men-dribble bola dengan lincah, ia terus berlari kesana kemari dengan gesit seakan-akan sedang bermain dengan lawan. Kakinya berhenti sejenak untuk memindahkan bola dari tangan kiri nya kekanan seperti sedang mengecoh gerakan musuh lalu kembali memacu kaki nya untuk berlari. Suara decitan sepatu yang cukup keras terdengar ketika ia berhenti lumayan jauh dari ring basket dan melompat,
HUP!
Ia melempar bola dan berhasil masuk kedalam ring, itu three point. Dengan nafas terengah-engah Jeno menundukkan badan dan memegang kedua lutut nya, sedikit mendongak untuk melihat bola basket yang memantul jauh setelah memasuki ring. Ia mengeluarkan senyum khas miliknya, merasa puas dengan shoot yang dia lakukan.
Tiba-tiba terdengar suara pintu yang terbuka, masih dengan senyuman nya Jeno menegakkan badan dan menoleh senyum nya bertambah lebar ketika melihat seseorang yang tengah berjalan kearah nya.
"Yo, Jeno!"
Itu Jaemin teman dekat Jeno, ia berjalan santai ke arah Jeno sambil membawa sebotol air minum dan terkekeh pelan.
"Senyum lu nyeremin anjir."
Mendengar itu senyum di wajah jeno seketika luntur dan tergantikan dengan wajah tanpa ekspresi.
"Siniin."
"Apaan, ini punya gw. "
Jaemin dengan cepat membuka tutup botol air tersebut dan langsung menenggak nya, Jeno yang melihat itu dengan cepat merebut botol dari tangan Jaemin hingga air nya tumpah dan sedikit terkena seragam yang dikenakan Jaemin.
"Akhlak lu dimana main rebut rebut. "
"Ini bukan punya lu, punya gw. "
Jaemin melepaskan seragam sekolah miliknya menyisakan kaos putih polos di badannya.
"Itu punya gw, gw yang bawa tadi dari luar gak usah banyak ba- "
"Haley kan? Tadi gw liat dia ngintip cuman ya gw diemin aja."
"Ah lu, biasanya juga di tolak kalau dia ngasih apa apa."
"Kali ini gak dulu, gw haus banget."
Jeno kemudian menenggak air minum tersebut hingga tak bersisa, lalu tersenyum dan menatap Jaemin.
"Kalah bacot, moment langka, cepet traktir gw di kantin. "
Dengan kesal Jaemin meninju lengan atas Jeno hingga Jeno mengaduh kesakitan.
"Lebay lu, turnamen lu kapan? Latihan mulu prasaan. "
Jaemin berlari kecil menuju ujung lapangan menaruh asal kemeja putih miliknya di sudut lapangan lalu mengambil bola basket yang tadi.
"Ngalihin pembicaraan, padahal gw minta traktir tadi. "
"Chenle kan ada, napa minta traktiran ama gw. "
"Kagak malu lu minta traktiran ama adek kelas? "
"Gak. Ngapain gw harus malu? sepupu lu yg itu kan tajir,
Tangkep! "
Jaemin tiba-tiba melemparkan bola basket kepada Jeno, dengan sigap Jeno menangkap bola basket tersebut.
"Tunggu hyunjin dulu, kagak sabaran amat lu. "
"Lama anjing, pertanyaan gw yang tadi belum lu jawab. Lu turnamen kapan? "
"Seriusan pengen tau lu? gw kira pengalihan isu. "
"Si anjing, tapi iya sih,
OIT YEJI!"
Jaemin tiba-tiba berteriak sambil melambaikan tangannya dan menatap lurus ke arah pintu masuk lapangan, Jeno yang mendengar itu dengan cepat menolehkan kepalanya, disaat yg bersamaan Jaemin berlari dengan kencang kearah Jeno dan merebut bola basket ditangannya.
"Ya hahaha masih gamon. "
"Monyet lu. "
Jaemin berlari dengan cepat sembari men-dribble bola diikuti dengan Jeno yang mengejarnya dengan muka masam. Jaemin menghentikan larinya lalu berbalik mengahadap Jeno sambil terus men-dribble bola, Jeno ikut menghentikan larinya lalu memasang posisi siap merebut bola yang ada ditangan jaemin.
"Bener kan? lu belum bisa move on. " Jaemin terkekeh, sekilas menatap raut wajah yang dipasang oleh Jeno.
"Gak ada yg namanya gamon, gw cuman pasrah."
Jaemin tersenyum, dia tiba-tiba menghentikan kegiatan men-dribble bolanya. Jeno yang kebingungan menegakkan badan dan menatap heran kepada Jaemin. Masih dengan wajah yang tersenyum, Jaemin menatap wajah Jeno. Jeno yang ditatap seperti itu oleh Jaemin makin mengerutkan dahinya kebingungan.
"Lu kenapa dah?"
"Gak tau kan lu? dia balik Jen. "
Tbc
revisi, 24 april 2022

KAMU SEDANG MEMBACA
Rasa || Lee Jeno & Hwang Yeji
Fanfictionstory about Jeno and Yeji tentang rasa cinta, iri, dan rencana semesta yang tidak pernah bisa di tebak. don't judge a book by it's cover, krna gw gak bisa bikin cover yg bagus. warn: HARSHWORDS, BAKU DESKRIPSI DAN NON BAKU PERCAKAPAN, LOKAL, HANYA F...