Red Fox - White boy

8 0 0
                                    


"Tak kusangka Rian Senpai begitu cocok memakai pakaian anak laki-laki."

"Sudah kubilang kan, dia benar-benar seperti orang yang berbeda."

"Iya. Membayangkan Senpai penjaga perpustakaan yang pemalu menjadi seseorang yang penuh percaya diri hanya dengan mengganti style pakaiannya, itu tak terbayangkan olehku sebelumnya."

Sheila, Hans dan Irene kini dalam perjalanan pulang. Mereka masih saja membicarakan tentang pertemuan mereka dengan Rian Senpai, Senpai mereka yang terkenal pemalu dan kutu buku.

Yah, meskipun yang mereka lihat 180° berbeda. Gadis pemalu itu menjadi penuh percaya diri hanya dengan ber crossdressing.

"Aku baru tahu kalau Rian Senpai itu heterochromia. Mata kanannya berwarna merah gelap sementara mata kirinya berwarna biru laut dalam"

"Apalagi aku, Shei. Apa kau sudah tahu ini Hans? Hans? Hei Hans!"

"Ah!? Apa?!"

Mendapati pertanyaannya tidak dijawab oleh Hans, Irene sekali lagi memanggilnya dan menemukan bahwa Hans sedang melamun.

"Apa sih yang kau pikirkan sampai begitunya aku kau acuhkan?"

"Tidak, bukan apa-apa kok Irene."

"Hans. Itu pasti hal yang mengganggu pikiranmu sampai-sampai kau menghiraukan Irene. Ada apa? Kau bisa bicara pada kami."

Hans yang biasanya selalu menjawab pertanyaan Irene dan Sheila, apapun itu, dengan apapun yang dimilikinya, kini terdiam dan hanyut dalam pikirannya sendiri. Dan itu membuat Sheila sedikit khawatir.

"Itu sungguh bukan hal besar, Sheila."

"Hans..."

Kali ini Irene memanggil Hans dengan nada khawatir, yang akhirnya membuat Hans memberitahukan masalahnya pada mereka. Tentu saja setelah dia menghembuskan nafas panjang.

Bukan hal mudah untuk memberitahukan orang lain masalah pribadimu.

"Irene, kau ingat ketika kau mengatakan bahwa semalam kau bertemu anak laki-laki di rumah kosong itu?"

Menanggapi itu Irene mengangguk.

"Itu mengingatkanku pada seseorang yang kukenal saat aku masih kecil. Dia anak laki-laki fox-kin yang berumur lebih muda dariku." Hans terdiam sesaat.

"Dia dan keluarganya dulu pernah tinggal di rumah kosong itu."

""Eh?"" Kedua gadis itu terkejut.

"Apa mungkin anak yang kulihat semalam...."

"... Adalah anak yang sama dengan yang kau kenal?!" Sheila melanjutkan kata-katanya Irene.

Namun Hans menggeleng.

"Itu mungkin mustahil. Aku dengar dia dan keluarganya hilang ketika perang melawan serangan kelompok 'RedDraco' diwilayah mereka."

"Maaf."

"Kalian tidak perlu meminta maaf. Yang telah terjadi biarlah berlalu." Hans mengatakan itu dengan senyuman yang dipaksakan.

Keheningan memenuhi sekitar mereka, sampai Irene memecahkan keheningan itu.

"Tunggu, kau tadi bilang mereka hilang ketika perang pecah di 'wilayah' mereka? Apa mereka bukan orang kota ini?"

"Bukan. Mereka sebenarnya adalah orang dari Kerajaan Terra."

"Kerajaan Terra?! Bukannya kerajaan itu kerajaan yang hampir runtuh 7 tahun lalu karena kehilangan hampir seluruh anggota keluarga kerajaan?!"

Hans mengangguk terhadap perkataan Sheila.

"Itu benar, karena itu kubilang itu mungkin mustahil kalau anak yang kukenal dulu adalah anak yang dilihat Irene semalam."

"Tunggu, kalau begitu apa mungkin kenalan masa kecilmu itu.... adalah anggota keluarga kerajaan Terra?!"

Hans mengangguk sambil tersenyum canggung. "Yah, begitulah."

"Kalau begitu dia mungkin saja dia sudah-"

Saat Irene mau mengatakan sesuatu, tiba-tiba ada suara seseorang yang memotong kata-katanya dari belakang.

"Dia masih hidup kok."

Mereka bertiga terkejut dan langsung berbalik. Namun mereka tidak menemukan siapapun. Sampai pemilik suara memanggil mereka.

"Hei, diatas. Kenapa kalian bertiga saling tatap begitu?"

Saat mereka mendongak keatas, yang mereka temukan adalah seseorang berambut putih sedang duduk santai diatas dahan pohon.

"Rambut putih dengan garis hitam, Mata merah, jaket hitam.... Ah! Dia!"

Sheila mengamati anak laki-laki itu sebentar sebelum dia mengingat siapa dia. Namun Hans mengatakannya lebih cepat.

"Dia salah satu dari Best Beast Trio, The Ice Prince, Tora!"

Orang yang bersangkutan hanya tersenyum tipis sambil melihat tiga orang dibawahnya.

Isekai no Kuroi Tenshi : Side StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang