▪ ▪ ▪
_Gadis itu sedang menguncir rambutnya yang kira-kira panjangnya sepunggung,gadis itu selalu melakukan pemanasan di balkonnya sesaat setelah bangun pagi,ralat lebih tepatnya pukul 11 pagi yang menjelang siang.
Gadis bernama Raqina zevousya itu selalu bangun di siang hari jika sedang hari libur,tak hanya itu ia bahkan menghabiskan malamnya dengan bergadang melakukan hal yang menurutnya seru.
Sepanjang melakukan perenggangan tubuh ia tak henti-hentinya bernyanyi yang menurutnya suara ia sangatlah merdu,padahal kenyataannya tidak sama sekali. Sambil bernyanyi sesekali ia menyapa tetangganya yang sedang berjalan melewati rumahnya. Aqina merupakan gadis yang sangat ramah,hingga membuat beberapa tetangga menyukainya,bahkan anak kecil di komplek perumahan ini ikut menyukainya.
Qina berlarian di tempat dan diiringi dengan lompatan-lompatan kecil yang membuat bundanya berteriak untuk menyuruh anaknya itu berhenti melakukan kegiatannya dan menyuruh anaknya itu segera turun. Ia menuruti perkataan sang ibunda dan langsung berjalan turun ke lantai bawah dengan girang,ia berlarian melewati tangga sembari bernyanyi hingga sampailah ia di anak tangga.
Mendengar suara orang asing yang sedang berbicara di ruang tamu membuatnya mendekati ruangan itu.
"Bun, ada tamu ya?" Saat berada di sana ia langsung reflek membalikkan badannya dan merutuki kelakuannya yang sangat absurd. Ia baru saja muncul dengan keadaan sedang memasukkan jari telunjuknya kedalam hidung, Qina mengupil.
Bundanya yang melihat Qina hendak kembali ke kamar,langsung memanggil anaknya itu,"mau kemana? Salim dulu."
Qina berhenti setelah mendengar ucapan bundanya,"bentar bun, Qina cuci tangan dulu."
Setelah mencuci tangan Qina kembali ke ruang tamu, matanya seketika langsung berfokus kepada lelaki yang kini ikut menatapnya.
"Lucuuuuu." Celetuk Qina,sontak lelaki itu kaget akan apa yang keluar dari mulut gadis yang ada di hadapannya saat ini.
"Kenalin, Qina." Setelah mengucapkan kalimat itu, Qina langsung mengulurkan tangannya untuk mengajak berkenalan.
"Rigel Ace Altair." Balasnya.
lelaki itu tak henti-hentinya menatap Qina dengan tatapan aneh dan juga datar, namun terlihat sangat menggemaskan bagi Qina.
"Gemes ih." Ucap Qina seakan menggenggam udara di depannya, menggambarkan bahwa saat ini ia sedang merasakan gemas terhadap lelaki tersebut.
Rita, bundanya merasa malu melihat tingkah anak gadisnya yang sedari tadi sangat berisik,"maklum anaknya emang gini."
"Gapapa atuh rit, namanya juga anak muda." Balas Kia, ibunya Rigel.
"Rigel maaf ya anak tante emang suka gak jelas."
KAMU SEDANG MEMBACA
7 Days
Fanfiction▪️▪️▪️ "Rigel mau gak?" "Hah?" "Jadi pacarnya Qina." tawarnya dengan mengedipkan matanya,menggoda. "Udah gila lo," Rigel berdiri dari duduknya hendak berjalan keluar rumah namun langsung dicegat sang empunya rumah," Minggir na." "Mau kemana?" "Pulan...