Annyeong semuanya, ketemu lagi sama author hehe. Kali ini author updatenya lumayan panjang. Mian kalo gak sesuai dengan ekspetasi kalian 😥.
Always vomment yaa.Happy Reading
Untungnya saat perjalanan yang penuh dengan ketegangan itu berlalu tanpa adanya gangguan apapun. 5 menit tadi mereka gunakan untuk memecahkan teka-teki ataupun clue yang di temukan.
Mereka hanya butuh 10 menit untuk sampai di danau tersebut. Yang artinya sudah 45 menit berlalu dan waktu mereka tidak banyak karena 15 menit lagi sesosok berjubah itu akan segera bangun.Sesampainya di sana, mereka menghampiri pohon sakura yang memiliki kabut tebal di bagian atasnya. Pohon tersebut masih menampilkan mimpi buruk seseorang secara bergantian. Tanpa ingin berlama-lama, mereka langsung menyuruh Wonyoung menggantungkan Dreamcatcher tersebut di dahan pohon yang cukup rendah, yaitu di bawah kabut tebal tersebut.
"Wonyoung, cepat gantung Dreamcatcher ini di dahan itu! Di bawah kabut tebal!" Perintah Sakura seolah tau bahwa jika di gantung di bawah kabut tebal, maka kabut tebal tersebut akan hilang.Wonyoung pun mengambil Dreamcatcher tersebut dari tangan Eunbi dan menggantungnya secepat mungkin di dahan yang di maksud Sakura.
(Sekedar info bahwa semua clue-clue yang mereka temukan itu ada di dalam tas buatan Eunbi dan tas itu juga di pegang atau di bawa sama Eunbi sendiri)
Setelah menggantung Dreamcatcher tersebut, tiba-tiba kabut tebal tersebut menghilang dan suasana di sekitar menjadi lebih cerah dan ceria, disusul dengan munculnya sebuah pintu di hadapan mereka.
"Hmm pintu apa ini?" Tanya mereka dalam hati sambil mengamati pintu tersebut.
Saat asik mengamati pintu tersebut, muncullah sebuah layar monitor di hadapan mereka."Selamat! Kalian telah berhasil menyelesaikan satu dari empat teka-teki yang ada! Peluang kalian untuk keluar dari game ini semakin besar! Berhati-hatilah karena ada bahaya yang mengintaimu! Selamat menjelajahi dunia ini dan semoga beruntung!"
Kalimat itu tertulis jelas di layar monitor yang berada di hadapan mereka. Setelah membaca tulisan tersebut, mereka beralih memegang kenop pintu tersebut dan membukanya. Mereka terkejut saat membuka pintu tersebut karena ada banyak junior, senior maupun teman sekelas mereka yang tengah pingsan.
"Katanya kalo gak berhasil nyelesain cluenya atau ketemu sama orang berjubah itu, akan mati. Ini kok nggak?" Batin mereka bertanya entah pada siapa.
Tanpa berpikir lebih panjang lagi, mereka langsung memapah teman-temannya satu per satu keluar dari pintu tersebut.
Saat mereka telah mengeluarkan semua teman-temannya, tiba-tiba saja pintu tersebut menghilang kembali. Mereka memindahkan teman-temannya di tempat yang aman, yaitu di balik pohon sakura yang saling berdekatan."Setelah dipikir-pikir kayaknya orang itu sebenarnya baik, buktinya dia cuma buat teman-teman kita pingsan. Dia jahat itu mungkin gara-gara urusan pribadinya atau seseorang telah mengganggunya sampai-sampai dia membalaskan dendamnya kepada semua orang yang gak tau apa-apa." Jelas Eunbi yang tentu saja di setujui oleh anggota IZ*ONE lainnya.
"Yah, gak salah lagi, pasti penyebabnya ada di antara dua pilihan itu." Sambung Hitomi menyetujui penjelasan Eunbi.
Setelah berdiskusi sebentar, mereka pun memutuskan menunggu teman-teman sekolah mereka sampai siuman/sadar.1 menit...
3 menit...
5 menit...
IZ*ONE telah menunggu teman-teman mereka sadar selama 5 menit namun, belum ada tanda-tanda mereka akan bangun dari pingsan mereka.
"Uhuk uhuk"
Setelah mendengar suara batuk, mereka langsung menoleh ke arah sumber suara tersebut dan mendapati seorang senior (kakak kelas/kelas XII) telah bangun.
"Apakah sunbae baik-baik saja?" Tanya Nako sambil membantu mendudukkannya di atas rumput. Senior tersebut hanya mengangguk dan kemudian ia memegang kepalanya karena biasanya orang yang baru bangun dari pingsan akan merasa pusing. Wonyoung ingin menanyakan namanya, namun ia mengurungkan niatnya karena melihat name tag di seragamnya.
"Minnie Nicha Yontararak" Baca Wonyoung dalam hati.
"Oke kami sudah tau namamu, jadi apa nama panggilanmu sunbae?" Tanya Chaeyeon dengan penasaran.
"Panggil aku Minnie dan aku kelas XII" Balas Minnie sambil berdiri dan tak tahu harus melakukan apa.
"Tidak perlu kaku begitu Minnie eonni, anggap saja kami ini seperti yeodongsaengmu." Balas Eunbi merasa tak enak karena perlakuan Minnie kepada mereka.
"Mianhae jika kelakuanku membuat kalian merasa tak nyaman, yeodongsaeng" Ujar Minnie merasa bersalah dan di balas gelengan dari IZ*ONE.
"Gwaenchana, Minnie eonni" Balas IZ*ONE agar Minnie tidak merasa bersalah.
Saat IZ*ONE dan Minnie sedang berbicara, mereka tak sadar bahwa yang lain sudah mulai siuman/sadar.
"Kita ada di mana?"
"Kepalaku masih pusing"
"Tempat ini indah"
"Ya benar, tempat ini memang indah."
Dan masih banyak lagi ocehan dari siswa yang baru siuman/sadar.
Dari sekian banyaknya ocehan, ada seseorang yang memanggil Minnie.
"Minnie eonni!" Seru orang tersebut sambil berlari ke arah Minnie dan IZ*ONE. Di lihat dari name tagnya, ia bernama Kai Kamal Huening biasanya ia di panggil Huening Kai.
"Kai!" Seru Minnie memanggil Huening Kai dan mereka pun berpelukan layaknya teletubies :v.
"DASAR NAKAL YA! DI BILANGIN JANGAN IKUT EONNI MALAH NGIKUT!" Seru Minnie yang tiba-tiba berubah menjadi marah kepada adiknya.
"Mian eon, Kai kan nggak mau eonni hilang. Hanya Minnie eonni yang mau dengerin keluhan Kai" Ungkap Huening Kai jujur karena hanya Minnie lah yang selalu ada untuknya sedangkan kedua orang tuanya hanya sibuk bekerja tanpa memikirkan bagaimana keadaan mereka berdua.
"Ah eonni jadi tersentuh dengan ungkapanmu." Ujar Minnie tersentuh dengan ungkapan Huening Kai dan mereka pun kembali berpelukan seperti teletubies.
IZ*ONE yang melihat pemandangan itu hanya tersenyum karena tersentuh melihat dua bersaudara kandung yang saling perhatian dan akur.
"Oh ya, perkenalkan ini adikku namanya Kai Kamal Huening, kalian bisa memanggilnya Huening atau Kai" Ujar Minnie memperkenalkan adik laki-lakinya kepada IZ*ONE.
"Annyeong sunbae!" Sahut Huening Kai menyapa mereka dengan ramah dan di balas dengan sapaan yang tak kalah ramah dari IZ*ONE.
"Annyeong Kai!" Balas mereka kompak dan mulai memperkenalkan diri masing-masing.Namun sesaat kemudian, mereka sadar bahwa mereka dan siswa yang terjebak di dunia game ini harus pergi karena takut orang itu akan datang dan perlu di ingat bahwa sudah 1 jam 5 menit sejak mereka membuat orang berjubah tersebut pingsan yang artinya orang berjubah itu sudah beraksi sejak 5 menit yang lalu.
"Mian mengganggu kalian, tapi kita semua harus pergi ke tempat lain. Ada 3 teka-teki lagi yang harus di selesaikan dan tujuan kita selanjutnya adalah gunung." Jelas Yena kepada mereka dan di angguki oleh anggota IZ*ONE yang lain.
Setelah mendengar penjelasan Yena, para siswa yang sedang duduk langsung berdiri. Saat akan melangkah pergi, mereka bertemu dengan orang berjubah tersebut yang kebetulan lewat.
"Wow! Kalian berhasil menyelesaikan satu teka-teki? Hebat!" Puji orang berjubah tersebut kepada IZ*ONE.
"Tapi, semakin banyak juga orang yang akan mati di tanganku. Hihihi" Sambung orang berjubah tersebut sambil tertawa dengan seram.
"Oke, kita buat rencana. Yujin, kamu akan meniup jarum suntik itu dari tempat yang aman dan usahakan tetap tersembunyi. Nako dan Minju akan berlari sambil melempar boomerang itu kepadanya dan yang lainnya, ikut aku. Kita hasut dia sampai dia mau memberitahukan kita masalahnya. Dan jika cara ini tidak berhasil, terpaksa kita harus lari ke taman itu." Jelas Eunbi selaku leader dengan saran tambahan dari anggota yang lainnya.
Merekapun langsung menjalankannya sesuai rencana, Minju dan Nako berlari mengelilinginya sambil melempar boomerang tersebut secara bergantian, Yujin berada di atas pohon dengan alat peniup dan beberapa jarum suntikan. Dia naik ke pohon dengan hati-hati agar tidak tergelincir dan ketahuan.
Yang lain hanya membantu dengan kata-kata, yaitu sebuah hasutan. (Jahat emang 🙄😏) (🙂) (Eh, back to story aja hehe 😅)
Orang berjubah itu kebingungan namun tetap berusaha menghindari boomerang yang di lempar oleh Minju atau Nako.
Setelah memperkirakan posisi targetnya tepat, Yujin pun meniup jarum tersebut namun melesat karena orang tersebut banyak bergerak.
Mereka terus berusaha, namun sia-sia. Dengan tak sengaja, Minju melempar boomerang tersebut dengan asal karena kesal dan mengenai orang tersebut."Kalian telah membuat orang itu pingsan selama 45 menit dan peluang kalian untuk selamat dari sini semakin besar. Semoga beruntung"
Itulah isi dari pengumuman yang terdapat pada layar monitor. Mereka semua (termasuk teman sekolahnya) menatap orang tersebut penasaran.
"Siapakah dia?" Tanya mereka semua dalam hati.
Tak mau mati penasaran, mereka pun berjalan mendekati orang berjubah tersebut dan menatapnya dari jarak yang dekat. Tanpa menunggu lebih lama, mereka segera membuka jubah yang di kenakan oleh orang tersebut dan mereka sangat terkejut saat melihat wajah dari orang tersebut.
"Hah, benarkah ini adalah dia?!" Ujar seseorang yang di pastikan adalah senior.
"Aku tidak tau, tapi aku yakin itu pasti dia!" Balas seseorang yang sekelas dengan orang yang tadi. Tak ingin berlama-lama di sana, mereka pun kembali ke tujuan awal mereka, yaitu ke gunung.Dapat di katain bagus gak ya? Author bingung 🤔
Yaudah deh moga kalian suka yaa
Vomment don't forget guys!🌊Annyeong🌊
KAMU SEDANG MEMBACA
Hide And Seek [끝/End]
AventuraSebelum baca, follow author yaaa. Jangan lupa vote ☆ sama commentnya. 🌊Prologue🌊 IZ*ONE terjebak di sebuah permainan game yang mengharuskan mereka untuk menyelesaikan permainan ini. Jika ingin menyelesaikan game ini, mereka harus melewati rintanga...