Ini cerita 17 orang yang cukup melantur seiring jalannya waktu,tapi kalian suka mereka kan?
17 orang pemuda yang memiliki lingkungan dan teman-teman yang baik. Teman yang sudah berjanji untuk menemani satu sama lain tumbuh bersama dan bisa saling menjaga. Dengan satu tantangan,yaitu jalannya waktu yang kadang suka melantur. Sangat suka memberi kejutan yang tidak diinginkan siapapun itu,contohnya Takdir dan Hidup. Artinya yang hampir sama. Dan juga sama-sama tidak bisa diubah sama sekali.
Sebenarnya Tuhan bisa saja mengabulkannya,ataupun tidak.
seperti,Kehilangan.
–Kehilangan dalam artian tidak akan bisa kembali sampai kapanpun itu.Seperti sekarang,diantara 18 orang kini salah satu pemuda harus pergi meninggalkan kenangan yang cukup membuat hari terasa sedikit lebih berat daripada biasanya.
Dia yang membuat janji,dia juga yang mengingkari janjinya sendiri.
Janji yang pernah dibuat bersama-sama ketiga raga dan jiwanya masih diatas tanah,bukan dibawah tanah. Tubuhnya yang kini terbaring kaku secara perlahan tertimbun tanah bersama sejuta kesedihan yang tidak bisa dideskripsikan lagi. Hingga berakhir menjadi gundukan pasir dengan bunga berwarna merah muda dan putih diatasnya dan tidak lupa namanya yang terukir indah diatas kayu berwarna putih.
Kesedihan itu nyata dan fakta.
Jika ada yang bertanya ; Dia pergi kemana? Entah,aku pun tak tahu dia kemana yang pasti sekarang dia sudah senang disana.
Mengorbankan semua miliknya,termasuk salah satu anggota tubuh miliknya yang paling berharga demi salah satu diantara temannya yang pernah membuat dia lebih mensyukuri hidupnya.Kini tinggal 16 orang yang tersisa,mencoba melupakannya secara perlahan. Memang tidak mudah,tapi kenyataan yang juga tidak bisa diubah dan berakhir seperti takdir yang tidak diinginkan.
Kenyataan itu tidak bisa dipungkiri oleh siapapun lagi,termasuk diri sendiri. ditentang dan diubah oleh siapapun itu,termasuk aku,dan kalian juga Dia tidak akan peduli. Kata-kata terakhir sebelum matanya tertutup,nafasnya yang juga berhenti. Badannya dingin,sepertinya darah yang mengalir di tubuhnya sudah mulai berhenti melakukan tugasnya.
Menandakan sudah waktunya dia pergi, dan waktunya kita mengikhlaskan kepergiannya.Biarkan dia tenang,dia sudah senang dan tenang disana.
Sebenarnya Dia masih ada,hanya saja dia tidak nyata.
KAMU SEDANG MEMBACA
- Memories -
RandomKetika kita kehilangan orang yang sudah menemani seiring berjalannya waktu,lalu dia pergi untuk menemani salah satu bintang yang selama ini juga menemani di malam yang sunyi dan dingin. Hadirnya kedua bintang membuat malam itu terasa lebih hangat da...