03

948 160 4
                                    


* FIRE *




Memasuki kelas dua smp, Lisa dan Jungkook sudah jarang bermain bersama karena sekolah yang berbeda juga kesibukan belajar yang membuat keduanya tidak mempunyai banyak waktu untuk bertemu. Pulang sekolah pun, Jeka tidak pernah keluar rumah lagi. Dan selalu menolak ajakan Lisa untuk bermain di taman komplek.

Lisa sedih, merasa sudah kehilangan sahabat baiknya.

Seperti hari ini, yang tidak jauh berbeda dengan hari-hari sebelumnya, Lisa hanya duduk di depan pintu rumah Jeka, menunggunya keluar untuk bermain. Jimy yang melihatnya di luar pagar merasa ikut sedih.

"Lisa ayo main bersamaku, aku punya sepeda baru lho." Ucapnya mencoba menghibur.

Lisa hanya mengangkat wajahnya melihat Jimy yang masih di depan pagar, yang melambaikan tangan padanya. Lisa hanya merasa malas untuk berdiri dari duduknya.

Jimy masih menunggu, tidak berapa lama pintu rumah dibuka dengan Jeka yang berwajah kusut.

Lisa segera berdiri, tersenyum melihat sahabatnya akhirnya membukakan pintu.

"Jeka ayo main, kita balapan sepeda bersama Jimy."

"PERGI!"

Tubuh Lisa membeku mendengar ucapan dari Jeka yang diluar dugaannya.

"Aku tidak mau main sama kamu lagi! Kamu maen aja sama Jimy, pergi!"

"Tapi...Lisa mau main sama Jeka."

Jeka melangkah keluar halaman rumahnya. Lisa mengikutinya dengan wajah bingung dengan perubahan sikap Jeka.

Jeka berbalik membuat Lisa terkejut karena hampir menabrak punggungnya.

"Berhenti mengikutiku!"

Lisa hampir mau nangis.

"Jeka kenapa? Apa salah Lisa? kenapa Jeka tidak mau bermain lagi sama Lisa?"

Jeka menggeram, matanya memerah. Jimy memandangi keduanya bingung.

"Aku tidak mau berteman lagi denganmu! MENGERTI!"

Mulut Lisa terbuka, kaget dan bingung.

"Sekarang pergi!"

Jeka membuka lebar pintu pagarnya, menyuruh Lisa untuk meninggalkan rumahnya.

Lisa terisak, hatinya sakit menerima perlakuan Jeka yang berbeda ini.

"Jeka jahat, Lisa benci Jeka!"

Lisa berlari meninggalkan Jeka dengan perasaan sakit dan kecewa. Jimy kemudian menyusulnya yang khawatir melihat Lisa menangis.

Jeka mengepalkan tangannya, lalu menutup pagar rumahnya dengan keras dengan perasaan sakit yang mengendap di dadanya.

.

.

Setelah hari itu, hubungan Lisa dan Jeka benar-benar kacau. Mereka tidak lagi saling bertemu, ataupun sekedar menanyakan kabar lewat hape.

Lisa sungguh kecewa dan sakit hati dengan sikap Jeka yang aneh. Kenapa harus bersikap brengsek seperti itu sih, kan bisa dibicarakan baik-baik kalau Jeka sedang ada dalam masalah.

Hari-hari Lisa pun berubah tidak menyenangkan seperti biasanya.

Pulang sekolah, Lisa selalu langsung ke kamarnya, menyendiri. Julia sampai bingung dengan perubahan anak gadisnya yang sudah remaja ini. Dia juga sudah lama tidak melihat Jeka bermain atau datang ke rumahnya.

YOUR EYE TELLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang