16

626 109 16
                                    


* MIC DROP *




Jeka menjemput Lisa di kampusnya, setelah selesai waktu kerjanya beberapa menit yang lalu. Lisa ingin tahu kosan Jeka, karena selama ini dia belum pernah diajak temannya itu untuk mengunjungi tempat tinggalnya.

Lisa begitu antusias begitu turun dari motor kesayangannya Jeka, dia melihat deretan kamar kosan bercat putih. Ini kosan cowok tapi terlihat bersih dan nyaman. Mereka lalu masuk ke kamar yang berada pas di depan motor Jeka yang terparkir.

Jeka mengambil minuman botol dari kulkas kecil untuk Lisa. Mereka duduk lesehan di karpet.

"Kosan lo lumayan."

Jeka tersenyum tipis.

"Waktu gue nyari kosan yang deket bengkel, cuma ini yang kosong. Biarpun setelah itu gue harus benar-benar menghemat biar julukan anak kosan terlancar bayar gak diambil anak kosan lain."

Lisa tertawa, sambil membuka tutup botol minuman yang sudah ada ditangannya.

"Dari kecil, lo emang selalu tanggungjawab sama sesuatu."

Dipuji seperti itu, Jeka hanya garuk-garuk kepalanya.

"Gue mandi mandi dulu ya..."

"Pantesan tadi gue nyium-nyium bau gak enak."

"Sialan lo." Jeka berdiri langsung menuju kamar mandi dengan Lisa yang terkekeh.

Lisa memperhatikan ruangan berukuran empat kali lima meter itu. Dia lega, Jeka bisa mengatur uangnya hingga bisa ngekos di tempat seperti ini. Lemari pakaian, kasur lesehan, kulkas dan televisi kecil. Dia menemukan nakas kecil yang pintunya kaca semua, jadi action figure yang didalamnya bisa terlihat. Lisa mendekat, ternyata Jeka masih suka dengan tokoh iron man. Kemudian dia melihat sesuatu yang membuat matanya membesar. Di salah satu boneka iron man ada yang dikalungi sebuah liontin.

Liontin kepala kelinci pemberiannya dulu.

Lisa tersenyum senang, sepertinya dia akan sedikit menggoda Jeka nantinya. Dia lalu meraih handphonenya, mengirim pesan kepada Tama.

Tidak sampai sepuluh menit, Jeka sudah keluar dengan kaos putih dan celana jeans belelnya.

"Lo masih nyimpen kalung pemberian gue ya Ka?"

Jeka menghentikan gerakannya yang sedang membersihkan rambut dengan handuk.

"Hah...oh itu..."

Jeka tersenyum kikuk.

"Berarti selama lo pergi, lo masih inget gue?" Lisa mengangkat kedua alisnya.

"Ya, liontinnya lucu jadi lumayan buat hiasan..."

Lisa menatap jahil Jeka.

"Bilang aja lucu kayak yang ngasih."

Jeka gelagapan.

"Apaan sih, emang gak boleh nyimpen barang dari teman sendiri?"

"Ya boleh lah..."

Lisa tertawa ngakak melihat Jeka yang salah tingkah. Hapenya tiba-tiba berbunyi, membuat Jeka bernapas lega karena terbebas dari godaan Lisa.

"Sa, lo udah kelar kuliah?" ternyata dari Rosie.

"Udah, gue lagi di kosan Jeka."

"Gue sama Jimy, Jenata lagi makan duren di pojok benteng. Lo kesini ya, cepetan."

YOUR EYE TELLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang