Aku si anak pertama perempuan
Akulah yang berjalan terlebih dahulu membuka jalan untuk adikku.
Akulah yang disiapkan kuat menampung semua beban keluarga.
Akulah yang menjadi tameng pelindung keluarga.
Akulah yang disiapkan tumbuh dan di didik keras demi dapat bertahan dalam segala situasi.
Aku yang harus kuat,menyembuhkan luka dan air mata sendiri.
Akulah, aku.
Beban di kepalaku menggunung, namun harus selalu terlihat kuat.
Terkadang menangis diam-diam di sudut kamar menjadi obat mujarab sebagai pelepas beban sendiri.
Mengeluh hanya akan menyakiti hati.
Cukup bahagia yang akan kubagikan.
Orang lain hanya tau akulah perempuan sanguinis.
Tertawa dan selalu berbicara.
Tapi tidak pernah tau beban apa yang sebenarnya kutelan pahit sendiri.
@kubahagia_
