Enam

1.1K 148 33
                                    

Happy reading guys 🤗🤗🤗

***

Hye-ran tahu benar, bahwa ketika dirinya memutuskan setuju untuk mengambil bagian dalam rencana Do-hyun, dirinya mungkin saja sudah gila. Sama gilanya dengan Do-hyun yang tanpa tedeng aling-aling menemuinya dan menawarkan kerja sama absurd ini. Tapi Hye-ran juga tahu benar bahwa ini memang satu-satunya kesempatan yang mungkin diturunkan dari langit tepat di hadapannya. Dia akan membuat ibunya belajar bahwa tidak semua hal yang kau inginkan bisa kau dapatkan, seperti halnya yang telah ia pelajari seumur hidup karena ibunya.

Do-hyun menatapnya dengan ekspresi tak terbaca. Pria itu menelusurkan pandangannya naik turun pada tubuhnya beberapa kali sebelum kembali memaku tatapannya. Do-hyun bangkit dari posisinya tanpa melepaskan tatapan mata mereka yang saling beradu. Ia maju beberapa langkah dengan sangat perlahan, seperti seekor predator yang tengah menakuti buruannya, hingga berjarak satu langkah di hadapannya.

"Kau adalah gambaran dari wanita yang memiliki kesempurnaan hidup. Karir yang gemilang, dicintai semua orang, dan tubuh indah yang akan dipuja. Semua yang kau miliki mungkin membuat semua wanita di dunia iri padamu. Tapi sepertinya kenyataannya tidak benar-benar seperti itu bukan?" tanya Do-hyun sambil menyentuhkan ibu jarinya pada lekukan di bawah mata Hye-ran, mengelusnya pelan.

Hye-ran tak menjawab, ia tetap kokoh membalas tatapan Do-hyun yang sama sekali tak terbaca.

"Seputus asa apa hidupmu sehingga kau langsung menerima penawaranku?" tanya kembali pria itu tatkala wanita itu terlihat tak memiliki keinginan sama sekali untuk menjawab pertanyaannya.

Bibir Hye-ran bergerak sedikit, mengulas senyum yang tak akan terlihat jika tidak diperhatikan lekat-lekat, tapi karena Do-hyun memerhatikannya, dia jadi tahu bahwa wanita itu memang tengah tersenyum, senyum yang seolah menunjukkan perasaan yang selama ini terpendam. "Mungkin lebih putus asa dari seorang pria yang tengah berperang dengan ayahnya hingga mengajakku merencanakan hal gila yang lebih gilanya tidak bisa kutolak," katanya.

Entah untuk yang keberapa kalinya Do-hyun dibuat tersenyum oleh Hye-ran malam ini. Wanita ini sungguh-sungguh bermulut tajam dan mampu membalas setiap kata-katanya dengan baik. Do-hyun jadi berpikir bahwa sepertinya ia tak akan menyesal karena menawarkan kerja sama ini pada wanita di hadapannya. Mereka memliki latar belakang dan kisah hidup yang sama, sehingga keduanya pun mungkin bisa saling memhami. Dan karenanya mereka pasti bisa menjadi pasangan yang cukup sempurna.

"Kenapa kau langsung menawarkan dirimu semudah ini? Tidakkah kau berpikir bahwa kehamilan tidak hanya dapat terjadi melalui cara alami?" tanya Do-hyun, sementara ibu jarinya lanjut menelusuri bibir bawah Hye-ran yang tipis namun penuh itu.

Hye-ran memejamkan matanya, tampak menikmati sentuhan ibu jari Do-hyun. "Kupikir aku ingin menikmati surga sejenak setelah melalui neraka dalam waktu yang begitu lama. Tidakkah kau memiliki keinginan yang sama denganku?" tanya balik wanita itu.

"Surga?" Do-hyun terkekeh kecil. "Kurasa saat ini aku tengah melintasi surga dan neraka secara bersamaan," katanya.

"Kau yakin dengan keputusanmu, Hye-ran-ssi?" tanya Do-hyun sambil sedikit mengangkat dagu Hye-ran, membuat wajah wanita itu terangkat dan netra hitam kelamnya langsung berhadapan dengan netra hazel yang tampak dingin itu.

"Apa kau benar-benar menanyakan itu dengan niat yang tulus ataukah hanya basa-basi semata? Kupikir tadi kaulah yang berusaha menyakinkanku untuk menerima tawaranmu," kata Hye-ran.

Do-hyun menyeringai. "Aku berbasa-basi sekaligus memastikan sekali lagi bahwa kau tidak akan menyesalinya suatu saat nanti. Karena sekali kau memasuki hidupku, maka akan kupastikan kau tidak akan bisa keluar lagi," katanya.

Hye-ran balas menyeringai. "Aku tidak akan pernah menyesali apapun keputusan yang kuambil sendiri. Aku tidak menghargai diriku dengan pantas jika aku melakukannya," katanya.

Setelah mendengar ucapan bernada yakin dari wanita menarik di hadapannya, Do-hyun langsung menyusupkan satu tangannya pada leher belakang Hye-ran, mengusapnya beberapa saat dan sedikit menariknya hingga kepala wanita itu terdongak ke arahnya. Sementara tangannya yang lain bergerak memeluk pinggang Hye-ran yang masih tertutupi pakaian dalam berbahan satin halus itu.

"Kalau begitu, ayo kita mulai menikmati surga itu," bisik Do-hyun dengan nada sensual, sebelum kemudian ia menundukkan kepalanya dan bibirnya meraih bibir merah Hye-ran dan menciumnya dalam.

***

Halo guys 😎 Maaf baru sempet update jam segini 🙏 Niatnya tadi mau update sekitar jam delapan-an, tapi ada suatu peristiwa dadakan yang tidak bisa kulewati begitu aja. Jadinya yah, ngaret deh 😣 Maafin aku ya 🙏

Sebelumnya makasih banget buat kalian yang bersedia membaca secuil cerita remeh ini. Sampai bela-belain ngulang baca sambil nungguin aku update, yang akhirnya berujung nagih-nagih juga sama aku 🙄 Aku terharu banget 😢 Makasih banyak-banyak pokoknya ❤❤❤

Terakhir, aku selalu berharap agar kalian tidak lelah dan bosan menunggu kelanjutan ceritaku. Dan jangan lupa berikan vote dan komentar kalian untuk mendukung cerita ini.

See you soon

Artemis

The Named of The FAMILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang