Dia Kania | 5

18 2 0
                                    

.
.
.
🐥

H A P P Y R E A D I N G !

18.30 wib

Adzkania Putri Mahendra tengah berkutat dengan tugas yang bisa saja membuat kepala nya pecah? Eh emang bisa? Lebay!
Jam menunjukkan waktu makan malam, jadi Kania memutuskan untuk melanjutkan tugas selesai makan nanti.
Kania turun ke bawah dilihatnya sang ayah tengah berkutat dengan laptop di ruang keluarga. Kania tersenyum melihat pandangan ini. Sosok sang ayah yang amat sangat Kania sayangi. Terlihat sekali pria paruh baya itu terlihat sangat lelah. Hingga sampai beberapa saat Kania disampingnya pun, ayah nya itu tidak menyadari kehadirannya.

"Ayah" sapa Kania seraya memeluk sang ayah dari samping.

"Iya nak, ada apa?"

"Ayah capek ya? Kita makan malam dulu yuk yah"

"Anak ayah tahu aja, ayah laper juga nih"

"Yaudah ayo" sambil menuntun sang ayah menuju meja makan.

Selesai makan malam, Kania langsung kbali ke kamar dan kembali melanjutkan mengerjakan tugasnya. Konsentrasi penuh itulah yang dibutuhkan Kania saat menyelesaikan PR matematika yang Kania sendiri kurang minat pada pelajaran tersebut. Hingga notifikasi handphone nya yang berdenting tiga kali berturut-turut membuatnya mengernyitkan dahi. Siapa sih ganggu aja batin Kania.

+628785561xxxx
Save
Gue Revano
Disuruh Bunda tc wa lo

Hah? Apa tidak salah si manusia batu ini mengirimkan pesan padanya. Dengan kata-kata yang tetep ae ketus!
Kania jadi tidak enak kalau mengabaikannya gitu aja. Gimana kalo nanti bunda tau kalo Kania ga suka sama anaknya. Kan Kania jadi ga enak hati.

Anda
Oh oke, gue save back nih.

Revano
Read

Cepat sekali di read. Yah walaupun sekarang balasan Kania hanya di abaikan. Kania jadi membayangkan muka si Revano deh, hidung mancung, alis tebal, rambut hitam yang bagus, rahang tegas, serta bibir ranum kemerahan itu. Astaga apa-apaan Kania ini. Langsung geleng-geleng kepala Kania tak habis pikir dengan pemikirannya sendiri.

🐥🐥🐥

Pagi hari yang cerah. Secerah mood Kania pagi ini. Diiringi senandung kecil, Kania tengah berdandan di depan kaca rias nya. Tersenyum ke arah cermin dan berharap semoga hari ini menyenangkan.

Tok... Tok... Tok...

"Non, ada temen non nungguin di bawah"

"Siapa ya bi?"

"Temen cowok non, katanya mau jemput non"

"Hah? Jemput perasaan kania gak ada deh janji sama temen apalagi cowok"

"Yaudah bibi kebawah aja dulu, ntar Kania kebawah"

Setelah mengambil tas ransel nya, Kania segera turun. Hari ini dia tidak berniat sarapan dirumah. Karena ayah nya yang tiba-tiba keluar kota. Jadi biarlah nanti sarapan di sekolah saja.

Berjalan ke arah pintu keluar rumah, Kania dapat melihat punggung tegap laki-laki yang memakai seragam sama sepertinya. Tapi

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 06, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dia Kania (NEW)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang