Dia Kania | 1

27 2 0
                                    

Mahendra's House

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mahendra's House
.
.
.
🐥

H A P P Y R E A D I N G !

Pagi yang indah, di rumah mewah keluarga Mahendra. Seorang gadis cantik tengah bersiap dengan pakaian sekolah lengkap. Sambil memastikan penampilannya di depan cermin, tak lupa pula menambahkan bedak dan liptint di bibir ranumnya. Perfect! Satu kata atas penampilannya pagi ini.

"Selamat pagi Ayah Kania Tersayang!" sapaan dengan senyuman termanis yang ia punya untuk sang ayah.

"Pagi sayang, cantik nya anak ayah. Mau berangkat bareng ?"

"Hmmm, nggak deh Yah. Kania berangkat sendiri aja. Sekalian Kania izin ya nanti pulang sekolah mau mampir dulu ke Gramedia"

Sambil melahap sarapan buatan Bi Inah ART tetap di rumah Keluarga Mahendra.

"Yasudah kamu hati-hati nak. Jangan pulang terlalu sore. Kamu harus istirahat" ucap sang ayah sambil tersenyum kearah nya.

"Siap Yah! Yaudah kalo gitu Kania pergi sekarang ya. Ayah juga hati-hati dan semangat kerjanya. Assalamualaikum!
Ia bergegas menyalami sang ayah kemudian mencium pipi kanan dan kiri ayahnya. "Dah Ayah!"

🐥🐥🐥

Tak butuh waktu lama, sekitar 30 menit perjalanan. Kania sudah tiba di parkiran SMA Pearl alias Mutiara ini. Keluar parkiran, banyak siswa-siswi yang melihat Kania dengan tatapan kagum. The Most Wanted Girl ini memang selalu saja mendapat perhatian yang berlebihan menurut versi Kania. Bagaimana tidak, sepanjang koridor menuju kelas ada saja pujian yang dilontarkan mereka yang melihat nya. Seperti

"Kak Kania bening banget"

"The Real Most Wanted Girl"

"Calon masa depan gue"

"Berasa liat bidadari njir"

"Cantiknya dari lahir"

"Kecantikan yang Hqq"

Dan masih banyak lagi kalimat memuja berlebihan yang hanya di balas dengan senyuman manis seorang Kania. Eits.. Jangan lupakan juga tatapan tak suka pasti ada dong. Tapi Kania akan bersikap "bomat" bo do a mat pada orang yang dengan terang-terangan menghina ataupun mengomentari kekurangan hidupnya. What ever lah! batin Kania.

Masih dengan senyum di bibirnya Kania melanjutkan langkahnya ke kelas XII IPA di lantai 2. Tiba tiba

"KANIA!" teriakannya itu loh! Udah kek toa tuh mulut kalo teriak. Kania tahu peris siapa pemilik suara itu. Tetap saja kania melanjutkan jalannya.

Dia Kania (NEW)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang