0001

7.2K 544 134
                                    

"JENOO!!! AYO BANGUN JEN!!!"

seorang lelaki manis bersurai coklat tengah meneriaki jeno yang masih tertidur pulas, padahal sekarang waktunya mereka bersekolah dan mungkin gara-gara kemarin begadang tugas.

"jam berapa sekarang?"

"jam 7 jeno! lo ga sekolah heh?"

"males ah chan."

"jadwalnya guru killer anjim. buruan!"

haechan menarik tangan jeno agar segera bangun, jeno yang malas-malasan membuat haechan menjadi gemas dengan sifat jeno.

"ayok jen!!"

"iya-iya ini gue mandi!"

jeno berlari masuk ke dalam kamar mandi sebelum sahabatnya itu melempar bantal atau sepatu ke arahnya.

haechan benar-benar sabar dalam menghadapi jeno yang terkadang usil atau lebih tepatnya masih kekanakan. walau jeno seperti itu, haechan sangat menyayangi nya dan menganggap jeno sebagai adiknya sendiri.

haechan juga yakin, bahwa jeno merasa sangat kesepian. sejak ditinggal kedua orangtua nya haechan lah yang menemani jeno sampai sekarang.

belum lima belas menit jeno keluar dari kamar mandi dan mengganti bajunya secepat kilat agar tak diamuk lagi oleh haechan.

"udah selesai? kita berangkat sekarang."

haechan mengambil tasnya dan keluar dari kamar, begitu juga dengan jeno yang mengambil tasnya dan sedikit berlari mengejar haechan yang sudah jauh.

"chan! tungguin!"










jeno mendengus kesal, mengambil pel-pelan dengan kasar dan mulai mengepel lantai yang kotor dengan mengerucutkan bibirnya.

jeno terkena hukuman oleh guru killer nya karena dia tak membawa buku pr dan berakhir disini. haechan ingin menemani jeno tapi sang guru tak mengizinkan nya, jadi terpaksalah jeno sendirian di kamar mandi sekolah ditemani pel-pelan yang sudah jelek.

lama-lama jeno juga bosan padahal acara mengepel nya belom selesai, dia mengambil ponsel di saku celana dan membuka aplikasi game yang ada di ponsel nya. dia duduk di atas wastafel kamar mandi, menaruh pel-pelan disamping nya dan mulai fokus pada game nya.

"lo bolos?"

jeno yang awalnya tak mengerti kalau disebelahnya ini ada seorang siswa berdiri sambil menatap ke arahnya. jeno menghentikan permainannya sebentar dan menatap balik ke arah siswa disamping nya.

"ngga, gue kena hukum."

"tapi lo main handphone?"

"gue juga bosen lah. lo sendiri ngapain disini?" jeno menyerongkan tubuhnya pada siswa bersurai biru langit yang sekarang sedang mencuci tangannya.

warna rambutnya unik, jeno suka, dia tersenyum simpul. dari dulu jeno ingin mewarnai rambutnya tapi dia masih takut.

jeno sebenarnya tak begitu mengenal siswa itu, meskipun begitu dia cepat akrab dengan siapa saja.

"kamar mandi itu buat apa?"

"yaa ada banyak kegunaannya."

siswa itu menarik tisu disebelahnya dan mulai mengusapkan ke tangannya yang basah. "itu lo tau. gue kesini cuma iseng, males aja sama pelajaran sekarang. eh, ga tau nya gue nemuin bidadari disini."

jeno mengernyitkan dahinya, "bidadari apaan itu." dia tak mengerti dengan ucapan nya itu.

siswa tersebut melangkah mendekati jeno. tinggi mereka yang tak sama membuat jeno menunduk menatap siswa asing dibawah nya.

Boyfriend || jaemjenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang