Awalnya oknum bernama Kim jeongwoo ini gak mau pulang ke rumahnya. Tapi bunda ngancem gak bakalan Nerima jeongwoo lagi kalau gak mau pulang sekarang
Jadi dengan berat hati jeongwoo pulang di antar sama bunda. Dedek junghwan lagi nemenin abangnya di rumah
"Bunda?"
"Kenapa kak?" Bunda lirik sekilas jeongwoo terus fokus nyetir lagi
"Jadi bunda kakak yukk"
"Ha? Gimana? Bukannya bunda emang udah Jandi bundamu?"
"Gak gitu, maksud aku bunda nikah sama ayah"
Bunda melotot "sembarangan, jangan Ngada Ngada ahh"
Jeongwoo ngedengus kesel, lagi-lagi jawabannya sama aja. Bukan cuman sekali bunda di mintain gini sama jeongwoo
Selalu
Sering
Apa lagi kalau lagi berdua gini
"Kakak pas masuk ke rumah Langsung mandi abis itu kerjain pr. Kalau kakak susah tidur lagi, telfon bunda oke?" Bunda mengelus sayang rambut jeongwoo
"Iya bunda. Jeongwoo masuk yah"
"Tunggu"
Jeongwoo merhatiin bunda yang grasak-grusuk ngubek tas
"Nahh ini" bunda nyodorin susu ultramilk rasa coklat dengan stick note pink bertuliskan pesan atau biasa juga ucapan semangat
Kebisaan
Bunda senyum ngingat seseorang yang selalu lakuin sama dia dulu
Bunda rindu dia, tapi bunda gak tau dia sekarang dimana.
Yang bunda tau, dia seseorang yang sampe sekarang bunda sayang, sudah punya keluarga sendiri
Bunda selalu berusaha ikhlas tapi susah
"Bunda?" Panggil jeongwoo pas liat bunda ngelamun
"Hmm"
"Bunda kenapa?"
"Gakpapa, kakak masuk bunda juga mau pulang ini"
"Sayonara kissnya mana?" Bunda ketawa dengar jeongwoo bilang gitu
Bunda kasih ciuman sayang di dahi Jeongwoo
"Udah, anaknya bunda sekarang masuk" jeongwoo mengangguk terus keluar
Junkyu udah dari tadi berdiri depan balkon kamarnya, merhatiin Jeongwoo yang keliatan di antar sama seseorang
Dari jauh, siluet itu familiar tapi junkyu gak tau siapa tapi rasanya junkyu mau lari kebawah
Jeongwoo jalan nunduk baca stick note pink di susu yang di kasih bunda
Untuk Anak bunda, Kim jeongwoo
Gak boleh nakal yah
Nurut sama kata ayahnya
Bunda gak mau punya anak durhaka
Jaga kesehatan. Bunda sayang kamu-bunda manis 🌻
Jeongwoo senyum kecil. Merasa bersyukur Tuhan ngiriminin seseorang yang peduli dan perlakuin dia sebaik ini.
Jeongwoo melirik sekilas ayahnya yang berdiri di balkon, tadinya mau lanjut jalan tapi ayahnya itu kayaknya mau ngajak dia bicara dari tatapannya sih gitu jadi dia ngedekat