Part. 4

3.1K 230 12
                                    

Author POV.

Abi menatap lembut punggung kecil Dian yang sibuk memasak untuknya dan Arka.

Abi bangun dari duduknya dan berjalan kearah Dian hingga berdiri tegap di belakangnya.

"Mau aku bantu" tawar Abi lembut berbisik di belakang Dian.

"Ada, mas bisa bantu aku taruh piring ke meja makan sama taruh minum juga ya" perintah Dian lembut membuat Abi terkekeh geli.

"Siap nyonya bos" kata Abi lembut.

Dian hanya diam dan melanjutkan masaknya, dia tidak mau terlalu dekat dengan Abi apa lagi dia suami dari tubuh yang dia tempati.

Jika Dian berpikir untuk menjaga jarak darinya sedangkan Abi berpikir sebaliknya.

Entah sejak kapan sejak Abi menyukai sikap Angela yang sekarang membuatnya merasa nyaman dan di hargai sebagai suami.

.

.

.

.

.

.

"Duduk di sini Angel" kata Abi lembut pada Dian.

Abi menepuk sebelah sofa yang dia duduki, saat ini mereka bertiga duduk sambil menonton TV setelah selesai sarapan.

"Enggak usah mas aku duduk di samping Arka aja" tolak Dian halus dia tidak mau melukai perasan Abi atau menggores ego-nya sebagai laki-laki.

Abi cemberut dan menarik lembut tangan Dian hingga wanita itu terjatuh duduk di sampingnya.

"Jangan ngebantah lagian sikap kamu ini aneh deh, kita suami itu jadi wajar kalau duduk bersebelahan" kata Abi gemas.

Tangan besar Abi melilit erat pinggang ramping Dian membuat wanita itu kurang nyaman.

Bagaimana pun juga Abi adalah suami orang, walaupun ini tubuh istrinya tapi tetap saja jiwanya bukan istrinya tapi orang lain.

Dan itulah yang membuat Dian kurang nyaman.

Abi tersenyum manis saat wanita yang berada di pelukannya hanya diam dan tidak memberontak lagi.

Abi tersentak kaget saat dia mengingat belum menelepon Calia.
Abi melepaskan pelukannya membuat Dian menghelai nafas lega.

"Aku lupa mau telepon teman ku kamu di sini dulu ya, nanti malam kita pergi bertiga ke mall" kata Abi sambil mengecup ringan bibir Dian.

Dian tersentak kaget dan menatap kosong punggung lebar Abi.

Dia menciumnya, mencium wanita lain, mau seperti apa pun Dian pikirkan tetap saja menurutnya ini salah.

.

.

.

.

.

.

Abi berjalan kearah taman belakang rumahnya dan mengeluarkan IPhone-nya.

'Halo mas' sapa Calia.

"halo juga sayang, gimana kamu udah sampai di batam ?" tanya Abi lembut.

'udah mas, ini aku lagi rumah Alia, Elisa aku titip ke mbok Ayu ya mas, aku enggak bisa bawa Elisa dia baru aja sembuh'

"Iya enggak pa-pa kok, kamu kapan pulang ke jakarta ?" tanya Abi.

'Aku pulang 3 hari lagi mas, selesai acara pernikahan Alia'

"Ya udah kamu hati-hati ya pulangnya nanti" balas Abi.

Dia Istri kuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang