Six; Broken promise

2.5K 360 107
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ekstra long part ><

Anggap aja ini sekaligus bayar hutang ke kalian yang kangen Affairs Fault, nunggu updatenya lama ><

Ayo serang aku sama komen komen kalian!! ><


———

Hubungan membaik lagi usai Seungwoo meminta maaf pada Mari saat itu.

Mereka mulai pergi bersama lagi, menghabiskan waktu di luar seharian, bahkan bukan satu dua kali Seungwoo mampir ke flat Mari. Dan ciuman di tempat itu menjadi hal yang biasa sekarang.

Seungwoo melumati bibir Mari, terkadang menghisapnya lembut dan meraupnya lagi. Seolah ia dapatkan berkubik-kubik air tapi pernah merasa dahaganya terpuaskan setelah menenggaknya.

Ingat di mana waktu Mari memperingatkannya agar tidak melebihi batas?

Gadis itu justru diam saja ketika Seungwoo menyentuh tubuhnya di sana sini.

Di mana-mana, yang namanya enak sudah teruskan saja. Mungkin begitu singkatnya, bagi yang tak mau berpikir panjang.

Secara perlahan, Seungwoo mendorong bahu Mari hingga wanita itu terbaring di atas sofa coklat kecilnya.

Keduanya masih ingat, di mana mereka saling mengenal satu sama lain sebagai staf di kantor yang sama. Kemudian menjadi lebih akrab, berteman dan memutuskan untuk menjalin hubungan asmara.

Labium mereka masih bertaut, sesekali Seungwoo menggerakkan kepalanya mencari posisi yang lebih nyaman.

Keduanya sama-sama terlena, sepasang kekasih mana yang tidak menyukai hal romantis? Pegangan tangan, pelukan, dan ciuman. Sepertinya banyak orang mengetahui sensasi dari melakukan hal-hal tersebut, menyenangkan. Dan itu kenapa tak hanya terjadi satu kali. Tapi sering kali.

Mari suka, Seungwoo apalagi. Dia pria normal, begitu juga Mari yang tidak bisa menolak sentuhan Seungwoo yang seolah memanjakannya.

"Nggh...," satu lenguhan lagi-lagi lolos dari bibir Mari saat Seungwoo meremat paha dalamnya.

Mari menggeliat, tubuhnya menikmati rangsangan sang kekasih. Namun setengah dari kesadarannya membangunkan akal sehatnya yang mulai limbung, mempertahankan pendiriannya agar jangan sampai goyah. Jika ia tak boleh melewati batasan yang mana Mari sendiri yang membuatnya.

Mari membawa kedua tangannya pada sisi bahu kanan dan kiri Seungwoo, lalu menjauhkan diri pelan-pelan.

Sepasang sorot matanya menatap Seungwoo dengan perasaan bersalah, pun tanpa berbicara Seungwoo mengerti. Pria itu tersenyum singkat meski ia sedikit kecewa. Tapi di sisi lain, Mari kekasihnya. Menghormati keputusan wanita itu juga salah satu caranya mencintai gadis itu.

AFFAIRS FAULT || JJKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang