Prompt 2 - [Strawberry]

204 16 18
                                        

Setiap bacaan yang rumit selalu Arthur baca di ruangan pribadi, yang ia sebut perpustakaan. Kali ini, Francis menyaksikan bagaimana perubahan air muka Arthur di ruang tengah. Awal datang, dia sudah memegang sebuah buku. Senyumnya terukir sombong, Francis yang baru selesai menghangatkan makan siang, mengernyit terheran. Francis bertanya, tentang apakah buku itu?

"Bukan hal yang penting." Arthur kukuh menyembunyikan, walau matanya tampak lelah, sudut bibirnya emosi, dan matanya yang menahan kesal. "Kau tak pergi bermain dengan teman-temanmu?" Dan lihat, sekarang dia mengganti topik pembicaraan.

"Hari ini kita berdua libur, lebih baik menghabiskan waktu bersamamu, Cheri."

Arthur tertawa garing, Francis menekukkan alis ke tengah. Kekasihnya menyembunyikan sesuatu. "Ada yang bisa kubantu, Mon Cher?"

Arthur mengerjap kaget di tempat, sial, Francis mendekatinya! Pria british itu mundur. "Huh? Tak ada, tak ada apa-apa. Pergi bermain-main sana!"

Francis menampilkan wajah agak tersinggung, murung di tempat.

"A-aku tidak mengusirmu. Bollock-"
Francis masih terpaku sedih. Arthur menghampiri sebab tak ingin terjadi kesalahpahaman. "Honey, dengar ini, aku-" Di saat seperti itulah, Francis mendekap dan mencuri catatan yang kekasihnya sembunyikan di belakang tubuh.

"Git!"

"Ohonhon dapat!" Terjadi perkelahian sebentar, dimana Arthur mencoba merebut dan Francis dengan sigap menghindar kemudian berlari sampai konter dapur. "Majalah dewasa pasti." Tampak ekspresi berbahaya ketika membuka catatan tersebut.

"AKU BUKAN KAU!"

Francis tetap tertawa mengejek ketika Arthur mendekat dengan wajah memerah mencoba agar Francis berhenti membuka-buka catatannya!
Hening, hanya ada suara Arthur yang bilang, "Baka! Baka! Baka! Baka! Francis no bakaaa!"

"Kau ingin membuat manisan strawberry? Tanghulu?" Ternyata oh ternyata catatan itu merupakan hasil coretan Wang Yao yang diperuntukkan untuk Arthur.

"Uh, kau boleh tertawa sesukamu! Aku bukan kau yang mahir memasak hanya melihat dari postingan internet!" Bersedekap, Arthur cemberut sekaligus malu.

Francis terkekeh melihat wajah yang menggemaskan. "Cheri, kebetulan ada strawberry dan gula. Kau pasti gagal membuat air gulanya ya~" Pria french itu tidak akan melirik pada perabotan masak yang belakangnya menjadi hitam padahal sebelumnya tidak begitu.

"Aku tidak gagal! Aku cuma lupa menyetel waktu!"

"Lima kali percobaan masih tetap?"

"Err-" Arthur berhasil dibungkam.
Francis melambai pada sang terkasih. Arthur dengan kesal nan enggan menghampiri. "Mengajak berkelahi?"

"Aku takjub dengan cara berpikirmu." Francis segera membuka kulkas, memperlihatkan strawberry yang beku di balik refrigerator. "Aku tahu, Yao bilang hasilnya akan mengeras, tapi bukan dibekukan, Arthur, kau tak membacanya kah?"

"I-itu itu, er ...."

"Padahal Yao menulisnya dengan jelas." Mata violetnya melirik ke arah plastik putih dekat tong sampah. "Kau berhasil membuat air gulanya, tapi tidak dibiarkan mengeras dulu, hasilnya jadi cair kembali kah? Kalau begitu, kau kebanyakan memasukkan air."

"Kalau kau cuma mau mengabsen kegagalanku, lebih baik jangan memanggilku, twat!"

Francis mencegah kekasihnya pergi. Rasa malu sudah menumpuk dikepalanya, dia memang payah dalam hal ini, tapi Tanghulu dibuat untuk dimakan nanti berdua. Menarik mendekat, Francis tersenyum lebar. "Kemari, oniisan ajarkan~"

"Kau tak perlu untuk-"

"Pertama, ambil strawberry-nya keluar. Taruh di wadah ini dan biarkan sampai mencair esnya. Sambil menunggu mencair, kita bikin air gula."

Arthur menghela napas. Mengikuti intruksi demi intruksi. Menjerit tertahan pada rasa dingin yang tangannya rasakan. Buru-buru berlari dan menyimpan di wadah. Francis memandang Arthur yang menggosok-nggosokkan tangan.

"Suruh siapa menaruhnya di freezer." Francis mendekat menggenggam tangan itu erat. Sudut bibirnya naik, tersenyum terhibur melihat Arthur.

Wajah Arthur memerah tatkala merasakan tangan dinginnya dibalut kehangatan. "Shut up!"

Francis terkekeh, kemudian melupakan tujuan awal setelah berhasil mendekap sang terkasih.

"FROOOOOOG!"

Ya, bayangkan saja bentuk kasih sayang apa yang Francis berikan.

...

--end

Bonbons [FrUk]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang