08

5K 180 14
                                    


PLAK!!


Suara tamparan keras itu terdengar nyaring memenuhi seisi kamar Ryujin, hingga membuat Lia tersentak kaget sampai tangannya bergerak menutup mulut. Matanya membelalak menatap paman Chaeyeon yg baru saja menampar pipi Ryujin. Tatapan tajam dari sang paman tidak pernah lepas dari Ryujin yg tertunduk menatap lantai sambil memegang pipinya yg memerah.





Tidak ada kata yg terlontar dari ketiganya selama beberapa saat. Tubuh ketiganya seolah membeku. Lia bahkan sulit bernapas dan ia juga sama takutnya seperti Ryujin setelah keduanya kepergok pamannya sedang melakukan hal tak senonoh.






"Om bahkan ga pernah sama sekali ngajarin kamu buat jadi lelaki brengsek dan bajingan, begitu juga mendiang Papa kamu!! Dia ga pernah ngajarin kamu kaya gini Ryujin!!" Chaeyeon akhirnya berbicara dengan nada yg meninggi.






"M-maaf om Chae. Ryujin tau ini salah, tapi ini semua diluar kendali. Sumpah."






Chaeyeon berdecih " Apa maksud mu diluar kendali? Lia itu adek kamu Ryujin!! Kenapa kamu lakuin itu ke adek kamu sendiri ha??? Kalo kalian sampai keblasasan gimana??!" Kata Chaeyeon dengan nafas tersenggal menahan perasaan yg berkecamuk di dada.




"Maaf om tapi bener ini di luar kendali, tadi Ryujin kebawa suasana aja."





"Cih kebawa suasana tapi kamu nikmatin kan??!! IYAKAN?!!."






Ucapan Chaeyeon itu membuat Ryujin mengangkat kepalanya menatap Chaeyeon, lalu mengangguk "Iyalah nikmatin, yakali enggak."





Bugh!





"ANAK SETAN!" Chaeyeon berteriak setelah berhasil meninju pipi kanan Ryujin. Mata Chaeyeon memerah dan rahangnya mengeras, menandakan bahwa pria paruh baya itu sudah tersulut emosi.






"Yakan Ryujin jawab jujur gimana si om Chae."





Chaeyeon mengusap wajahnya kasar, Ryujin benar-benar menuruni semua sifat Yujin, tengil dan slengean. Dia tidak habis pikir dengan jalan pikiran anak mendiang sahabatnya ini.






"Hah oke! sekarang kalian om kasih hukuman, Lia ikut om. Sedangkan kamu Ryujin tinggal disini sendirian aja."





"Gamau!" Jawab Ryujin dan Lia berbarengan.






"Harus mau!" Chaeyeon melengos menatap Lia. "Kamu harus ikut om Lia, ini hukuman buat Ryujin biar dia ga semena-mena lagi sama kamu!."




"Ryujin ga mau pisah sama Lia om."






"Lia juga sama om Chae ga mau pisah sama kak Ryujin."






"Keputusan Om udah bulat! Ini demi kebaikan kalian berdua! Lia ayo sekarang kemasi barang-barang kamu!."






"Om~~" Ryujin merendahkan tubuhnya, berlutut di depan sang paman dengan kedua tangan terkepal di atas paha dan Lia mengikuti hal yg sama berlutut di depan Chaeyeon.





"Om, Ryujin tau aku salah tapi jangan pisahin Ryujin sama Lia Om. Ryujin ga sanggup jauh-jauh dari adik aku sendiri om."






"Sama siapa lagi Ryujin mau berbagi keluh kesah om. Cuma Lia yg Ryujin yg miliki sekarang. Ryujin mohon om jangaaan pisahin kami" Mohon Ryujin dengan suara bergetar.






Chaeyeon memijit pangkal hidungnya, pria paruh baya itu merasa frustasi sekarang. Dia sebagai wali keduanya harus mewanti-wanti agar kekhawatiran dirinya dengan Yujin enam belas tahun lalu tidak akan terjadi.

COMPLEX • JINLIA [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang