Heartbreak

5.4K 228 19
                                    


"Kita putus"

Ucap salah seorang perempuan muda berumur 22 tahun kepada pacarnya.

Suasana Taman pada malam ini agak dingin dan sepi memberikan kesan menyedihkan kepada lawan bicara si perempuan muda tadi.
Mereka tidak terlibat dalam argumen sengit, hanya saja mereka membicarakan hal yang sangat sensitif bagi perasaan dan hati.

Air mata si lawan bicara meluruh begitu saja saat si perempuan muda mengucap kata 'putus' dengan mudahnya.
Dia tidak menyangka seseorang yang sangat dia cintai, sangat dia hargai, dan sangat dia sayangi menginginkan hubungan mereka berakhir begitu saja.
Kenangan masalalu terbesit dalam ingatannya, dia berfikir keras tentang kesalahan apa yang telah dia perbuat hingga seseorang yang dia cintai mengakhiri hubungan yang telah terjalin cukup lama.

"T-tapi jen... Apa kesalahanku? Apa aku berbuat salah kepadamu?"

Perempuan muda yang dipanggil 'Jen' memalingkan wajahnya, karena bagaimanapun dia masih mempunyai perasaan terhadapnya. Namun, dia lebih mementingkan ego nya.

"Kamu gak salah Lis, tapi aku yang salah. Karena aku telah berselingkuh dibelakangmu" Ucapnya sambil menundukan kepala.

Dengan mata yang menyorot kecewa Lisa tersenyum getir, dia tidak menyangka seseorang yang begitu dekat dengan hati nya mengecewakannya begitu saja.

"Apa kamu tidak bahagia denganku? Sampai-sampai kamu tega bermain di belakangku. Katakan jennie"
Entahlah, walaupun lisa telah dikecewakan dia tetap tidak bisa memarahi ataupun membentak jennie.
Rasa yang dia miliki begitu besar dan begitu tulus hingga dia rela bersikap seolah dia kuat menghadapi ini semua.

"Aku bahagia denganmu lisa, hanya saja akhir-akhir ini aku bosan dengan hubungan kita yang seperti ini"

"Bosan? Hanya itu alasanmu? Dalam hubungan bosan itu sudah lumrah jennie. Tapi, bosan bukan menjadi alasan untuk meninggalkan dan bermain belakang "

"Maafkan aku lisa, tapi aku mencintainya"

"Begitukah? Lantas ucapanmu yang selalu kau ucapkan bahwa kamu mencintaiku itu semua omong kosong? Ah, Ya aku paham sekarang. Baiklah jika itu maumu kita putus"

"Maafkan aku lisa"

"Hei, jangan pernah meminta maaf dan menangis, kamu tau kan jika aku sangat tidak suka dua hal itu? "

"Tapi aku salah lisa, aku udah nyakitin kamu dan aku yakin kamu pasti kecewa banget sama aku"

"Aku memang kecewa, kamu tau kenapa? Aku kecewa karena kamu tidak jujur kepadaku, dari awal aku sudah bilang kepadamu jika kamu menyukai seseorang kamu bilang padaku dan kamu menyetujuinya. Sekarang? Kamu mengingkari janjimu sendiri"

"Iyaa aku salah, jika itu oranglain aku akan bilang. Tapi, ini temanmu lisa. Aku bermain di belakangmu dengan temanmu sendiri jadi aku tidak bisa mengatakannya"

"Kamu lupa bahwa aku pernah bilang bahwa siapapun itu aku akan menerimanya karena aku tau hati kamu tidak bisa aku control. Aku tidak bisa buat kamu selalu bersamaku. Tapi aku sudah berusaha buat kamu bahagia, buat kamu nyaman dan sekarang malah berakhir begini"

"M-maaf lisa"

Jennie tidak kuasa menahan airmatanya lagi, dia merasa sangat bersalah telah menyakiti hati lisa.

"Aku boleh minta satu permintaan? "

"Apa? "

"Nanti, jika kamu disakiti olehnya kamu jangan sungkan untuk datang padaku. Walaupun aku tau kamu tidak lagi menjadi milikku, tapi rasa sayangku dan rasa peduli ku tetap sama. Tak ada yang berubah" Ucapnya dengan penuh kelembutan dan disertai tatapan yang sangat meneduhkan.

Oneshoot JenlisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang