Heartbreak : part 2

3.9K 199 57
                                    


1 new message....

Lisa :
"Terimakasih karena telah meluangkan waktumu untuk membuat cerita denganku.
Cerita yang penuh perjuangan dan pengorbanan.
Cerita yang dihiasi dengan canda tawa dan tangis bersama.
Cerita yang tak kusangka akan berakhir seperti ini.
Hingga kau memutuskan untuk pergi dan meninggalkan.
Tapi tak apa, aku beruntung pernah berada dalam kisah cinta yang sama denganmu.
Pertemuan dalam waktu singkat, perkenalan yang tak pernah aku rencanakan, memiliki mu seutuhnya yang sangat mustahil bagiku.
Aku masih tak bisa melupakanmu begitu saja, kamu orang pertama yang dapat meluluhkan hatiku yang membeku, Kamu orang pertama yang memberikanku Cinta, dan kamu juga orang pertama yang meninggalkanku saat duniaku hancur.
Namun, aku masih tak bisa berhenti untuk menyayangimu dan mencintaimu.
Aku harus apa? Katakan padaku aku harus bagaimana agar bisa melupakanmu?
Dulu kamu bertanya padaku bagaimana perasaanku terhadapmu.
Tapi aku hanya bisa menatap matamu saja karena aku tak bisa menjelaskan bagaimana perasaanku terhadapmu. Jika aku jelaskan maka kamu akan bosan mendengarkan, jika aku jelaskan maka akan membutuhkan banyak sekali kertas yang akan ku coret, jika aku jelaskan maka akan banyak sekali tumpukan buku tebal dihadapanmu.
Sebanyak itu perasaanku terhadapmu namun kamu masih tak bisa memahami arti tatapanku terhadapmu.
Maafkan aku jika aku tak bisa menepati janjiku yang akan selalu ada untukmu, mungkin dengan cara ini aku dapat melupakanmu selamanya. Aku mengakui bahwa aku bodoh telah memilih jalan ini namun aku tak punya pilihan lain.
Tapi tenang saja aku tidak hilang, hanya raga ku yang tiada. Jiwa ku akan tetap berada di sampingmu walaupun kamu tak lagi bisa melihat ku, terimakasih Jennie kim. Aku akan selalu menyayangimu dan mencintaimu walaupun aku tau kau bahagia bersamanya.
Selamat tinggal"

Setelah mendapat pesan dari Lisa, Jennie terhenyak.
Apa ini mimpi?

Pertanyaan-pertanyaan terus bermunculan di kepalanya.
Ia tak percaya bahwa lisa mengucapkan hal itu. Ia tak yakin jika lisa melakukan hal itu.
Dia bergegas pergi ke rumah lisa untuk memastikan bahwa apa yang ada dalam pikirannya hanya imajinasinya saja.

Setelah menempuh perjalanan yang sedikit memakan waktu dikarenakan ada pengalihan jalan, dia telah sampai di rumah lisa.
Dia bergegas turun dengan sedikit berlari.
Dia mengetuk pintu dengan tak sabar.
Beberapa kali dia memencet bel tak ada satupun yang membukakan pintu.
Jennie semakin diliputi rasa takut. Lantas dia mengambil ponselnya dan menelefon lisa.

"Nomor yang anda tuju tidak dapat dihubungi.. "
Setelah beberapa kali percobaan dia menyerah. Dia bingung harus mencari lisa kemana.

Tak lama kemudian ada seorang tukang kebun keluarga lisa datang dari belakang rumah.

"Maaf non, cari non lisa ya? " ucap pak han tukang kebun keluarga lisa yang sangat mengenal jennie karena lisa sering membawa jennie ke rumah. Dan lisa sering menceritakan tentang jennie kepadanya.

"Eh? Iya pak, lisa nya kemana ya? Daritadi saya telfon nomornya gak bisa dihubungi. Daritadi juga saya ketok pintunya gak ada yang bukain pintu " jennie berujar dengan wajah yang penuh kekhawatiran.

"Non lisa dari semalem gak pulang non, tuan dan nyonya juga sedang mencari non lisa karena mereka khawatir terjadi apa-apa. Belakangan ini non lisa gak pernah keluar kamar, jarang makan juga. Sekarang tubuhnya makin kurus non, dan dari semalam non lisa juga gak pulang non." ujar pak han

Jennie terhenyak, dia makin diliputi rasa takut.
Dia bingung mau mencari lisa kemana.
"Ahh.. Jisoo yaa aku harus nanya ke jisoo" dia teringat jika jisoo selalu tahu lisa kemana.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 06 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Oneshoot JenlisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang