"Duh gak sempat nanya ke Rizka pfft" Cindy menghela nafas
"Lain kali kan bisa, nte sekelas ini" Sahut Gita
"Tapi kan susah.."
"Ya, buka buku balaman..."
🥕🥕🥕
Setelah pelajaran tambahan selesai, Cindy bersikukuh ingin menanyakan perihal tulisan itu, tapi Rizka sudah ditarik pergi oleh temannya.
Gita menepuk pundak Cindy
"Next time"Cindy berjalan lontang-lantung sambil melihat ke pintu gerbang asrama putra sambil menghayal kapan ia bisa melewati pintu itu dan bebas seperti elang
"Ndy, nte mau donat ga? Hmmm wangi donat baru mateng nih"
"Donat apa Git?"
"Ish, udah ayo" Gita menarik lengan Cindy dan membawanya ke kedai donat yang ada di dalam pesantren
"Loh boleh ya ada kedai begini" Gumam Cindy
"Boleh atuh, masa anak santri mau makan itu-itu aja sih kan bosen haha"
Cindy dan Gita mengantri karena di kedai donat masih banyak anak lelaki yang beli donat, bahkan ada yang membawa sekantung plastik. Ya, mereka memborongnya.
"Git, ini cewe kita doang yang ngantri. Udah pasrah aja deh males ana"
"Ih tanggung Ndy, eh udah tuh.."
Segerombolan lelaki sudah pergi dan saat Cindy dan Gita baru ingin memesan. Penjual donat menyayangkan bahwa donat yang ia jual telah lenyap habis di borong oleh para laki-laki.
Gita mengerucutkan bibir, sedangkan mata Cindy membulat penuh ketika melihat pintu gerbang utama terbuka lebar yang mana gerbang tersebut langsung ke jalan raya.
"Git, itu.."
"Ndy , jangan ngaco! Ayo balik"
"Ayo,gue mau ambil duit gue di lemari"
Cindy berlari kabur meninggalkan Gita, namun sayang, ia tersandung batu lalu menabrak salah satu laki-laki.
"A A AAWAS"
BRUGH
Laki-laki itu dengan sigap menangkap Cindy dan melepas donat yang baru saja ia gigit setengah.
Ya, Cindy bersentuhan dengan laki-laki itu. Amat dekat, ketika Cindy ingin menatap matanya. Laki-laki tersebut langsung memalingkan wajah dan melepas Cindy.
"Be carefull" Lalu ia memungut donat yang sudah jatuh tadi dan berjalan menjauh.
Gita yang masih di depan kedai terpatung kaku melihat kejadian tersebut, bahkan anak laki-laki yang lain pun hanya menonton tanpa ekspresi dan tidak melakukan apapun.
"I.. itu donatnya...
"Kotor...." Gumam Cindy
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl in PONPES
Teen FictionBagaimana bisa cewe nakal seperti Cindy bertahan di pondok pesantren. Dengan menahan murka ia terpaksa melakukannya karna paksaan sang Ayah.