4🍁 Pregnant?

70 27 241
                                    

Happy reading, jangan lupa vote dan komen yang banyak.
Pokoknya aku butuh saran sebanyak mungkin 🙏🙏🙏

***

Kring!!!!!!! (ini bunyi alaram yah, udah jan nanya lagi)

"Eung? Apaan? Huhhhh...," rancau Alnara kala mendengar alarmnya berbunyi nyaring membangunkannya.

Alnara mengerjapkan matanya beberapa kali menyesuaikan indra penglihatannya lalu meraba nakas dan mematikan alarmnya yang dari tadi enggan untuk diam dan menaruhnya di dalam laci nakas.

"Lima menit lagi," gumam Alnara kembali tertidur.

Tiba-tiba mata Alnara yang awalnya tertutup rapat langsung membulat sempurna dan secepat kilat berlari ke kamar mandi dan memuntahkan semua isi perutnya yang hanya berupa cairan bening di toilet.

Selama beberapa menit Alnara hanya memuntahkan hal yang sama dan akhirnya setelah merasa sudah memuntahkan semuanya, Alnara langsung duduk di atas ubin kamar mandi sambil bersandar di dinding.

Dia merasakan keanehan pada tubuhnya, serasa terus ingin muntah dan ingin memakan makanan yang asam agar mualnya reda.

"Ugh …," eluh Alnara dan kembali merasa ingin muntah.

Tok tok tok ...

Alnara yang mendengar suara ketukan dari pintu kamarnya dengan malas keluar dari kamar mandi dan membuka pintu. Dia langsung berpapasan dengan Selena yang terlihat sudah rapi seperti ingin pergi ke suatu tempat.

"Kenapa?" tanya Alnara to the point.

"Udah bangun? Tumben? Udah sana cepat siap siap!"

"Hemm."

Brak!

Alnara kembali menutup pintu kamar dan bersandar pada pintu sambil memegangi perutnya yang mual. 

Alnara jatuh terduduk sambil bersandar pada pintu untuk sedikit merendahkan mualnya yang benar-benar terasa mengganggu hingga beberapa saat kemudian Alnara akhirnya bersiap untuk ke sekolah. 

.
.
.
.

Beberapa saat setelahnya, akhirnya Alnara telah selesai bersiap-siap, Alnara langsung berangkat ke sekolah dengan mobilnya tanpa sarapan.

Saat tiba di sekolah, Alnara langsung memarkirkan mobilnya di parkiran sekolah. Setelah selesai, Alnara langsung menuju kelasnya.

Saat Alnara berjalan di koridor sekolah, Alnara melihat Sohyun  sedang berjalan bersama dengan Jenny yang sedang membawa snack di tangannya. Alnara langsung berlari menyusul mereka dan merangkul kedua sahabatnya.

"Pagi guys," sapa Alnara.

"Pagi Ra," jawab Sohyun dan Jenny bersamaan.

Alnara melepaskan rangkulannya kemudian berjalan beriringan bersama kedua sahabatnya menuju kelas. Alnara hendak mencuri sedikit snack milik Jenny tetapi yang ia dapatkan hanya pukulan di punggung tangannya.

"Pelit banget si—uwek ..." ucapan Alnara tiba-tiba terpotong kala mual kembali melanda dirinya dan langsung berlari ke toilet.

"Eh lo mau kemana?!" teriak Sohyun.

Alnara hanya menjawabnya dengan melambaikan tangan. Khawatir dengan keadaan Alnara, Sohyun dan Jenny langsung bergegas mengikuti Alnara hingga toilet.

Saat sampai di toilet, lagi-lagi Alnara muntah-muntah dan yang keluar hanyalah cairan bening. Kepala Alnara kembali pusing.

"Ra! Lo kenapa sih? Masuk angin?" tanya Jenny sambil memijit tengkuk Alnara.

"Ngak tau nih ... mual banget trus ngak ada yang keluar," tutur Alnara, wajahnya terlihat pucat.

Tiba-tiba Sohyun tersentak dan mulai berpikir yang tidak-tidak, Sohyun lalu mendekatkan bibirnya pada telinga Alnara kemudian membisikkan sesuatu.

"Ra ... jangan-jangan lo hamil? Lo kan pernah one night stand sama cowok di dugem."

Keringat dingin langsung membasahi tubuh Alnara, perkataan Sohyun terus terpikirkan oleh Alnara. Dalam benak Alnara, Sohyun mungkin saja ada benarnya.

"Gimana dong?" tanya Alnara dengan wajah frustrasinya.

"Nanti kita coba cek pake testpack, biar gue yang urus soal tespacknya."

Alnara hanya mengangguk pelan sambil menatap perutnya yang masih terlihat rata.

"Eh maksudnya apa sih?" tanya Jenny bingung.

Yap, disini hanya Jenny yang tidak tahu bahwa Alnara telah melakukan one night stand dengan seseorang.

"Nanti gue jelasin, kita harus bawa Ara dulu ke uks mukanya pucat banget." Sohyun lalu merangkul tangan Alnara dan mereka pun pergi ke uks.

Sesampainya di uks, Jenny langsung mengambil minyak kayu putih dan memberikannya kepada Alnara. Alnara menerima minyak kayu putih yang diberikan Jenny dan mengoleskan minyak kayu putih itu pada tengkuknya.

"Ra, kita duluan yah. Lo disini aja biar kita yang izinin," kata Sohyun sambil mengusap puncak kepala Alnara.

Alnara hanya mengangguk. "Eh kapan gue dikasih penjelasan?" tanya Jenny.

Sohyun langsung menarik Jenny keluar. "Udah nanti aja! Ra, istirahat yah!" ujar Sohyun kemudian menghilang bersama Jenny dibalik tembok.

Alnara menatap minyak kayu putih yang ada di tangannya kemudian menaruhnya di atas nakas dan lanjut berbaring.

"Kalau bener gue hamil gimana yah? Apa perut gue juga bakal membesar kaya perut istri kak Adit? Atau gue bakal ngidam macem-macem?" Alnara lalu mengusap perut datarnya dan pikirannya kembali melayang.

"Maaf yah dek, kamu kayaknya gak bakal ketemu sama papa kamu sampe kamu gede. Ngak papa, biar nanti mama yang urusin kamu, kita ngak perlu om-om ganteng kek dia."

"Apa kita bunuh diri aja yah, nanti kalau kakek nenek kamu ngak mau nerima kamu kita bunuh diri aja."

"Iya, kayaknya bunuh diri lebih baik deh," putus Alnara dengan polosnya.

Tap tap tap

Tiba-tiba terdengar suara langkah kaki seseorang yang perlahan memasuki ruang uks, pandangan Alnara yang terhalangi tirai berwarna putih polos hanya dapat melihat sosok dibalik tirai itu terlihat bingung.

Alnara lalu merubah posisinya menjadi duduk dan berdiri dibalik tirai.

"Lagi cari apa?" tanya Alnara.

"Ini ... kotak p3k-nya dimana yah?" Tanya seseorang dibalik tirai itu dengan suara bass nya yang khas.

Alnara lalu menyibak tirai yang ada di depannya dan sontak terkejut melihat sosok yang ada di depannya.

***

Pemberitahuan Hiatus!!!

Mohon maaf banget bagi para pembaca. 🙏🙏🙏
Saya harus melakukan hiatus untuk memperbaiki beberapa bagian yang tidak jelas dan alasan pribadi lainnya.

See you 💋💋

Hello Stranger (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang