Bercerita tentang Jang Komong gadis cupu yang bertemu dengan Haruto selebritas sekolah. Serta dengan adanya cinta segitiga yang merumitkan..???! dan melibatkan ketiga orang famous di sma haikyu.
Penasaran?? Stay tune. /wink
Suasana malam hari di Seoul sangat indah, Jalanan yang terang benderang menghiasi kota itu, tampak sempurna jika di pandang.
Banyak nya kendaraan yang berlalu lalang, membuat seorang gadis tersenyum lega.
Komong, gadis itu menatap jalanan kota Seoul yang tampak sangat bersinar di malam hari. Seumur-umur dia tidak pernah merasakan keindahan sebuah kota seperti ini.
Dia hanyalah gadis desa biasa, yang bahkan di desanya saja tidak memiliki pusat berbelanja. apa itu? mol? ah! mall! lupakan.
"Whoahh..anginnya kenceng banget! bikin pengen nyebur aja!" Monolog gadis itu sembari menatap sungai han yang tampak berwarna gelap dari bawah.
"Akh!" Komong menepuk jidatnya
"aku belum belanja astaga!" Ucapnya kelupaan, setelah itu segera dia meninggalkan sungai han dengan raut wajah kecewa.
Padahal masih ingin bersantai.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Untuk ukuran anak dan ibu rumah kecil ini sangat cocok di huni mereka.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sedang namun nyaman, selain itu harganya lumayan murah yang membuat mama Komong tertarik membeli rumah di perumahan kota seoul.
Dengan halaman depan rumah yang berwarna hijau bersih, bahkan udara yang segar membuat keduanya tidak menyesal pindah ke daerah sini.
"Komong!"
Belum ada sahutan dari anak gadis semata wayang nya itu. Membuat wanita tua berumur 29 tahun itu menghela nafas jengah.
Dengan langkah kaki seribu sang Ibu mendatangi kamar Komong dengan tergesa-gesa.
Toktoktoktok
"Komong buka pintu nya! apa kau lupa hari ini upacara penyambutan murid beasiswa?!" Teriakan sang Ibu tak kunjung membuat Gadis tinggi itu terbangun atau setidaknya menggeliat.
No, Jang Sooyoung tidak mengenal kata menyerah, Wanita tua itu memikirkan cara agar membangunkan anak gadis semata wayangnya itu.
