Bercerita tentang Jang Komong gadis cupu yang bertemu dengan Haruto selebritas sekolah. Serta dengan adanya cinta segitiga yang merumitkan..???! dan melibatkan ketiga orang famous di sma haikyu.
Penasaran?? Stay tune. /wink
Hari ini Komong berencana untuk membagikan beberapa kue buatan sang ibu kepada tetangga, orang bilang kalau kita gak ada basa basi nya sama sekali ke tetangga, kita bakal gak di sedulikan? iya kah?
Ah lupakan.
Kini Komong telah sampai di sebuah rumah yang Sangat besar mungkin 20X lebih besar dari rumah Komong di desa. huhu
Matanya tak lepas dari corak sebuah pagar di rumah besar itu, pagar yang menjulang tinggi. Komong pikir itu adalah pagar istana sangking besar nya.
"Wow!" Puji Komong sesaat sebelum kaki jenjangnya melangkah mendekati pagar menjulang itu namun segera di hadang beberapa pria kekar.
"Maaf Mrs, anda tidak boleh masuk jika tidak ada janji dengan Mr. Kim" Ucap pria itu menahan Komong agar tidak menerobos masuk.
Komong mengerjapkan mata nya, sesaat dia di bikin pangling. Bahkan untuk ukuran penjaga rumah saja visual nya bukan main.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kira-kira kayak gini visual pria kekar tadi.
"Ah..enggak kok!" Sela Komong cepat, dirinya sedikit salah tingkah dengan pria di depannya ini.
"Anu..saya cuma mau ngasih kue buat yang punya rumah!" Ucap nya melanjutkan.
Pria yang tidak diketahui namanya itu mengernyit heran, sejak kedatangan gadis udik ini ke sini dia susah bertanya tanya.
"Apa kamu mengenal pemilik rumah?" Tanya pria itu, Komong menggeleng ragu.
Dirinya tidak mengenali pemilik rumah bahkan dia baru pindah kesini pekan lalu.
"Yasudah kamu boleh pergi." Ucap pria itu mengusir, namun bukan Komong namanya jika tidak memberontak.
"Tapi pak, saya cuma pengen kasih kue!" Ucap Komong meyakinkan. Tetapi pria kekar itu tetap tidak mendengarkan dan terus mendorong Komong hingga pergi dari perkarangan rumah itu.
"Kamu boleh kembali jika sudah membuat janji dengan Mr. Kim" Ucapnya lagi sebelum masuk ke dalam perkarangan rumah besar itu.
Komong merengut sebal, diri nya tak pernah menyangka hidup di kota tidak semenyenangkan hidup di desa. Kalau di desa dia tidak akan di usir hanya karena mengirimkan makanan. Namun di kota? boro-boro! orang-orang di kota semua pada sombong.
Memikirkannya lagi membuat Komong sebal sekaligus kesal bersamaan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
