Halu

5.7K 453 55
                                    

⚠️WARNING⚠️
!BUDAYAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA! :v

.

.

.

.

.

.

.

.

.

-0O0-

Bruk

Sarada menghentakan pintu dengan sedikit kasar. Hatinya linglung dikencam cemas dan khawatir, sebelum memasuki ruangan yang diberitahu oleh Sumire. Ia berharap sebelum membuka pintu tersebut yang ia lihat hanyalah ruangan kosong yang tak ada penghuninya. Tetapi, itu semua diluar dugaanya.

Matanya membukat sempurna saat melihat Sakura terbaring tak sadarkan diri dengan alat-alat medis yang digunakan di tubuhnya. Sarada bahkan tak sadar jika air mata sudah meleleh dari kelopak matanya,

Greb

Sarada dapat merasakan pelukan hangat yang ia terima dari samping, tangan hangat itu segera menghapus air matanya dan memengangi lalu membelai pipi Sarada dengan lembut.

"Sakura akan baik-baik saja Sarada." Ucap Sasuke berusaha menenangkan Sarada.

Sarada melirik sebentar Mamanya lalu memrluk erat Sasuke, seakan mengatakan jika. 'Kau tak boleh pergi juga papa.'

Sasuke mengelus rambut sehalus dan selembut sutra tersebut,

"Aku tak kan pergi Sarada. Lebih baik kau istirahat sekarang." Ucap Sasuke Seakan tahu apa yang ada di pikiran anaknya.

Sarada menggeleng lalu melepaskan pelukannya dan menatap Sasuke dengan sayu. Sasuke meringis melihat itu semua.

"Mama tak pergi bukan pa?" Serak Sarada sambil menunduk kebawah.

Sasuke berjongkok menyamai tingginya dengan sang putri kesayangannya dan Sakura, anak satu-satunya dari Uchiha Sasuke dan Uchiha Sakura. Sasuke memengangi bahu Sarada dengan satu tangan yang ia miliki.

"Sakura tak kan pergi, jika ia pergi maka papa akan menjemputnya dan menyuruhnya untuk tetap di dunia ini." Ucap Sasuke penuh penekanan.

Sarada melepaskan kacamatanya lalu menyeka air matanya. Ia kembali melirik ke arah Sakura, sesak sekali melihat ibu tercintanya terbaring disana. Sakit sekali,

"Kau sudah makan? Tadi papa membeli beberapa makanan tadi." Ujar Sasuke.

Sarada menggeleng,

"Tidak pa. Sarada mau keluar sebentar," ucap Sarada.

Sasuke mengerti Sarada ingin menenangkan dirinya sendiri sama halnya dengan Sasuke. Sasuke menghela nafasnya lalu berdiri tegak,

Tuk

Sarada menatap Sasuke dengan tatapan terkejut dan dengan rona tipis di pipi tentunya.

Because You're my BestFriend [CANON]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang