Alur, Plot & Konflik

18 4 0
                                    

Alur adalah pergerakan cerita dari waktu ke waktu, atau rangkaian peristiwa demi peristiwa dari awal sampai akhir cerita, sedangkan *Plot  adalah rangkaian sebab-akibat yang memicu krisis dan menggerakan cerita menuju klimaks.

Di dalam alur ada plot, tapi plot bukanlah alur. Alur tanpa plot akan membuat cerita kita membosankan, plot tanpa alur akan membuat cerita kita tidak karuan. Plot adalah sisi kreatifitas dari sebuah alur agar alur itu tetap hidup.

Dengan plot inilah, sebuah alur akan menyusun setiap konflik-konflik kecil yang nanti bertahan membuat klimaks utama muncul. Dengan permainan plot yang naik turun layaknya _rollercoaster_ akan membuat pembaca bertanya-tanya dan terus membaca cerita kita karena rasa penasaran yang mereka miliki.

Alur terbagi menjadi tiga jenis:

1. Alur Maju
Tahapan peristiwa yang diawali dengan pengenalan cerita, perselisihan, menuju konflik, puncak konflik, penyelesaian konflik. Alur ini yang biasa digunakan sekarang oleh para penulis, termasuk diriku :)

2. Alur Mundur
Tahapan alur ini justru dimulai dari konflik dan penyelesaian konflik, lalu MC/Tokoh utama akan menceritakan kembali awal mula konflik itu terjadi, ini yang biasa disebut dengan kilas balik (FlashBack)

3. Alur Campuran
Alur jenis ini merupakan gabungan antara alur maju dan mundur. Satu saat cerita berjalan maju. Namun, pada saat tertentu alur berubah mundur. Alur jenis ini juga yang banyak tidak mudah dipahami oleh karena tahapan peristiwa dalam cerita yang lompat-lompat dari setiap bagian ke bagian lain.

Konflik adalah kejadian yang menjadi inti cerita yang sudah dialami oleh _MC_ baik saat itu juga atau sebelumnya. Konflik biasanya tidak muncul secara tiba-tiba, akan ada sebab-akibat yang mengikutinya. Dalam plot cerita juga pasti akan memasukan unsur konflik ringan yang nanti akan berelasi dengan konflik utama.

Bagaimana menentukan konflik sesuai dengan karakter utama.

Seorang penulis naskah, Raymond Hull, memberikan sebuah formula/rumus :

M+G+O=C

Main Character-Goal-Opposition= Conflict

Setiap tokoh utama yang memiliki tujuan harus memiliki penghalangnya dalam mencapai tujuan tersebut, maka susunan seperti itu bisa dibilang konflik.

CONTOH
Rui bermimpi untuk mewujudkan dunia yang adil bagi ibunya, tetapi kerajaan menentangnya

Dari kalimat di atas, kita bisa melihat konflik utama dari kalimat tersebut adalah kerajaan yang tidak menyetujui tujuan Rui, dan tujuan Rui  itu adalah dunia yang adil bagi ibunya. Ini contoh Konflik yang kompleks/besar, konflik besar terjadi karena adanya banyak unsur yang terlibat, baik tokoh atau setting yang banyak. Sedangkan konflik kecil adalah konflik yang melibatkan minimal pemeran utama dengan pihak antagonis saja.

CONTOH
Luis sungguh mencintai Desy, tetapi Desy lebih memilih Putra.

Konflik terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu sebagai berikut:

1 Konflik internal
Konflik internal disebabkan adanya perseteruan antara tokoh dengan dirinya sendiri. Perseteruan itu terjadi karena pertempuran batin atau ide terhadap suatu permasalahan pada diri tokoh itu sendiri.

2 Konflik Exsternal

Konflik Eksternal muncul karena adanya perseteruan antara tokoh dengan sesuatu yang ada disekitarnya, baik dengan tokoh lain ataupun dengan lingkungan sekitar. Konflik eksternal terbagi menjadi dua macam, yaitu:

Apa syarat konflik yang menarik untuk Novel:

1.Antagonis sama-sama memiliki tujuan yang tentunya bertentangan dengan tujuan utama Protagonis. Sehingga dalam cerita, Antagonis akan berlomba-lomba untuk menjatuhkan tujuan Protagonis dengan berbagai cara.

2. Konflik menjadi titik temu protagonis dan antagonis untuk menguji karakter mereka. Pada suatu waktu, mereka akan dipertemukan dan dihadapkan dengan sebuah keadaan dengan dua tujuan yang berbeda.

10 Desember 2020

Ruang Belajar Serikat Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang