2

1.6K 103 8
                                    


30 January 2018
San Antonio, Texas, Amerika Serikat

Im Nayeon, dia terus menangis menatap nisan Neneknya itu, dia menangis karena kehilangan orang yang sangat berarti baginya, orang yang menjaganya selama ini, orang yang menjadi pelindungnya, tempat ia mengadu dan tempat ia merengek setiap harinya kini hanya bisa ia pandang melalui nisan ini

Im Nayeon, dia terus menangis menatap nisan Neneknya itu, dia menangis karena kehilangan orang yang sangat berarti baginya, orang yang menjaganya selama ini, orang yang menjadi pelindungnya, tempat ia mengadu dan tempat ia merengek setiap harinya ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nayeon terus menangis, ia tidak sanggup ditinggalkan oleh Neneknya, dia tidak bisa dia tidak sanggup Nayeon rasanya ingin mati dengan ini semua

Hujan deras yang mengguyur kota Texas tidak membuat dia pindah dari nisan tersebut, dia biarkan tubuhnya basah, dia tidak mau meninggalkan neneknya sendirian disini dia tidak mau, dirumah tidak ada siapapun dan para pelayan masih setia menunggu Nona mudanya yang masih menangis disana

"Nona anda haru pulang Nona, hujannya akan sangat deras" kata seorang pelayan menghampiri Nayeon dan Nayeon menggelang dia masih menangis terisak dan bersikeras tidak mau meninggalkan neneknya sendirian disini

Nayeon menatap nisan neneknya mengingatkannya akan kejadian yang terjadi 10 tahun yang lalu dia juga menangis seperti ini dibawah guyuran hujan menatap nisan kedua orangtuanya yang kini berada disamping neneknya dan disana dia dipeluk erat oleh neneknya sedangkan sekarang dia sendiri, tidak ada yang memeluknya, tidak ada yang menguatkannya mereka semua telah pergi dan dia sendirian sekarang, dia tidak punya tempat untuk mengadu lagi, tidak akan ada yang memeluknya saat ia menangis, tidak akan ada yang memberinya semangat saat ia menangis dan tidak akan ada yang akan melindunginya lagi sekarang.. semuanya sudah pergi, semuanya tidak ada siapapun lagi

Seorang pria dengan usia 40 tahun datang bersama dengan wanita dengan usia yang sama menuju kearah Nayeon dengan kacamata hitamnya dan sebuah payung mereka memayungi Nayeon membuat isakan Nayeon berhenti dan mendongak melihat Paman dan Bibinya disana
Im Garam dan Song Hyekyo, merupakan pasangan sekaligus adik dari mendiang Ayah Nayeon. Mereka adalah pemimpin dari Century Group, perusahaan milik keluarga Nayeon yang sangat berjaya. Pasangan ini dikaruniai 2 orang anak dan mereka semua menetap di Korea

Garam berjongkok dan memegang bahu keponakannya ini

"Hentikan tangisanmu Nayeon, Nenek sudah tenang disana jangan sedih masih ada Paman dan Bibi ada Minhyun dan Chaeyeon juga.. kau masih punya keluarga.. ayo kau ikut paman pulang ke korea dan tinggal dengan Paman"

Nayeon menggelang sambil terisak
"Aku.. aku... tidak mau tinggalkan Nenek Paman" Nayeon terisak mengucapkannya

Hyekyo ikut berjongkok dan memeluk Nayeon dan Nayeon menangis dipelukan Hyekyo

"Tenangkan dirimu nak.. kau harus kuat kau gadis yang kuat.. masih ada kami yang menyayangimu.. jangan menangis lagi" kata Hye Kyo dia sedih melihat keponakanya seperti ini

"Nayeon.. ikut dengan kami ya.. kami tidak bisa membiarkanmu tinggal sendirian disini.. tinggallah dengan kami.. rumahmu di Korea sayang" kata Garam mengelus rambut Nayeon dan Nayeon terisak

She is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang