Hampir bersemi...
saat manik mata itu menatap dalam.
Saat sorot itu merasuk tajam,
memberi sedikit makna keberanian.
Keberanian untuk memperjuangkan,
perjuangan semu yang tak pasti kapan akan menang.
Berpadu dengan sendu, arti ketulusan.Hampir bersemi...
saat panca indranya menyalurkan energi.
Memberi pancaran sinar, menyumbangkan kehangatan.
Dan seciprat air untuk menenangkan.Hampir bersemi...
saat jiwa itu mendekat, dan hampir tergapai.
Tapi saat aku menghampiri, ia lebih dulu memutar arah ke belakang, dan enyah perlahan dengan sosok indah dalam bayangan.
Bayangan yang nyata baginya, pun dalam hidupnya.
Tapi, bagai mimpi buruk dalam benakku.Hampir...hanya hampir...masih hampir.
***
Jangan ragu tinggalkan vote&koment:D