Ancaman..

232 15 0
                                    

Pada pagi hari , Chika terbangun lebih dulu daripada Selena langsung pergi ke kamar mandi untuk cuci muka.Lalu Selena yang masih terlelap dalam tidurnya terbangun karena mendengar suara pintu terbuka yang ternyata orang tua Selena sudah pulang kerumah.Kemudian Chika keluar dari kamar mandi dengan muka yang sedikit basah karena cuci muka menyapa orangtua Selena.

”Eh , Halo tante- , Om-” sapa Chika dengan nada yang tersendat-sendat

Lalu Selena keluar dari kamar dan memeluk orangtuanya yang sudah pulang dari luar kota tersebut dengan erat.Orang tua Selena menanyakan kepada Selena dan Chika apa saja yang dilakukannya kemarin semasa orangtua Selena diluar kota.

”Ehh ada dek Chika disini ya , makasih udah nemenin Selena dia ini masih ketakutan soal pembunuh berantai itu.Kamu juga hati-hati ya Chika.” ucap Ibu Selena

”I-iya tante , sama - sama.Kalo s-soal pembunuh b-berantai aku kurang t-tau tante hehe..” jawab Chika dengan gugup

”Yaudah jaga-jaga aja ya , oh iya kemarin kamu ngapain aja sama Selena?Selena usil gak sama kam-”

”Ibu apasih ah dikira aku anak kecil?Ya nggak lah gamungkin aku usil sama Chika” jawab Selena sambil memotong pembicaraan Ibunya

”Ah nggak kok tante , Selena baik kok dia rajin anaknya hehe” jawab Chika

”Oh yasudah kalau begitu.Ngomong - ngomong kamu mau pindah kota ya?Bukannya bandara ditutup karena COVID-19 ya?Tante aja ini pulang pergi keluar kota pakai kereta.” tanya Ibu Selena

”Iya Chik , kamu pake pesawat atau apaan setauku bandara ditutup kalo naik keretapun Hari Minggu sudah tutup jadwal , sedangkan sekarang udah Hari Minggu Chik?” tanya Selena

”Em mungkin aku bakal naik bu-”

”OHHH MUNGKIN KAMU MAU NAIK BUS YA?Tapi kota kita kan agak jauh dari tol , terus kalo naik bus juga kamu naik bus apa Chik?Setauku dikota kita gaada bus antarkota gitu?” tanya Selena sambil memotong jawaban Chika

”Em gimana nanti aja deh Na hehe.E- k-kita belum sarapan kan?Baru bangun ya hehe.Kita sarapan aja dulu yuk Na.” ajak Chika

”Oh iya tante lupa kalian baru bangun ya?Yasudah ayo sarapan , kebetulan tante bawa oleh-oleh juga hehe kebetulan juga ada kamu biar sekalian nyobain” jawab Ibu Selena

”E- tapi..”

”Ayo Naa kita sarapan hehehehe” Chika yang memotong pembicaraan Selena

Ketika Chika bersikap seperti itu didepan orang tuanya , Selena berfikir.. Ada yang aneh dari Chika dengan orangtuanya , gak biasanya Chika bersikap kayak gini didepan orangtua Selena.. Apa mungkin Chika masih sakit hati dengan omongan Ibu Selena ketika Selena jatuh dan mengalami luka dibagian kepala dan kaki lalu menuduh Chika sebagai pelakunya karena hanya Chika saja disaat Selena terjatuh..

”ah gak mungkin kayaknya , mana mungkin Chika masih tersinggung sama omongan Ibu?Tapi sikapnya juga agak aneh tadi.. Ah sudahlah aku lapartanya sekaligus heran Selena dalam hatinya

Ketika sudah sarapan pagi Chika langsung berburu-buru berpamitan dengan keluarga Selena.Hingga surat yang buat Selena kaget kemarin jatuh dan tertinggal.

”Tante , Om , Na aku izin pamit keluar kota yaa , makasih udah nerima aku sehari disini , makasih Na udah jadi sahabat aku selama ini.Aku izin pamit ya” ucap Chika dengan terburu-buru

”Eh , nak Chika-”

Belum selesai Ibu Selena berbicara , Chika sudah terlanjur pergi jauh untuk mencari transportasi yang ingin ia gunakan untuk pergi keluar kota.Selena yang diam pun masih penasaran dengan surat tersebut dan bercak merah apa yang ada di celana Chika kemarin..

Pembunuh BerantaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang