CHAPTER 22

1.8K 211 18
                                    

Setelah pulang dari istana, Win segera memasuki kamarnya dan tidak mengatakan apapun.

Ia sudah menahan kesedihannya selama di istana. Sesak, sangat sesak, segala kemungkinan terburuk menghantui pikirannya.

Win membuka laci disamping tempat tidurnya dan meneguk dua butir obat pemenang. Ia menarik nafas dalam dan menenangkan diri.

Ia membuka jendela kamarnya lebar-lebar, membiarkan hembusan angin menerpanya.

"Jika hembusan angin ini bisa membawa suaraku padamu, aku ingin sekali mengatakan aku sangat merindukanmu"

"BIIIII... AKU PASTI AKAN MEMBAWAMU PULANG.." teriak Win.

"How am I suppose to live without you.."

***

Sebuah telfon membangunkan Win di pagi hari.

Tao is calling

Win berbicara dengan suara yang masih serak."Speak"

"Sir, saya ingin bertanya apa Mr.Chivaaree handal dalam menembak?"

"Dia yg terbaik di Thailand. Ada apa?"

"Ada rumor munculnya pembunuh bayaran yg sangat handal di Shanghai"

"Lalu?"

"Keahliannya adalah menembak. Yang ku dengar dia bekerja untuk siapapun asalkan bayarannya tinggi. Akhir-akhir ini dia adalah hot issue dikalangan gangster. Haruskah.. kita mencobanya?"

"Haaaaah.. apa kali ini dugaan kita akan benar.."

"Sir.. sudah 2 tahun kita mencari Mr. Chivaaree, kita tidak boleh kehilangan harapan"

"Tao.. aku tidak ingin mendengar clue yg selalu salah. Aku sangat lelah dengan harapan-harapan itu"

"Maafkan saya Sir.."

"Lagi pula untuk apa Bright menjadi pembunuh bayaran, jika dia baik-baik saja sudah pasti dia akan segera pulang. Hmmm.. Bagaimana situasi Shanghai?"

"Pergerakan Xiumin sangat minim beberapa bulan ini, anggotanya semakin sedikit, kurasa mereka sudah diambang kehancuran. Banyak sekali penemuan mayat-mayat gangster dan pertempuran antar geng. Mereka terlihat aktif membunuh. Namun anehnya tingkat kriminalitas disini menurun cukup drastis. Dari pemerintahan mulai memeriksa kejadian ini karena cukup janggal"

"Apa ada tanda-tanda keberadaan Bright disekitar Xiumin?"

"Masih sama. Tidak ada sama sekali Sir"

Win menahan air matanya. "Kau tau Tao.. aku mulai kehilangan harapan bahwa dia masih hidup.."

"Saya akan melakukan yg terbaik untuk Anda. Situasi nya cukup janggal disini. Apa anda tidak ingin mencoba mengeceknya sendiri ke Shanghai? Anda lah yg paling mengenal Mr. Chivaaree, siapa tau akan ada kemajuan?"

"Pada akhirnya.. hanya tersisa aku seorang.. lanjutkan pencarianmu, kali ini coba ke daerah Guizhou, dia sempat tinggal beberapa waktu disana"

"Baik Sir"

Win menutup telfonnya.

Sudah 2 tahun Win dan Newwie melakukan pencarian, namun hasilnya pasang surut dan tidak pasti. Win mulai kehilangan harapannya jika Bright masih hidup, bahkan tersangka utama nya, Xiumin, tidak memberi clue sedikitpun tentang Bright.

'Haruskah aku ke Shanghai?'

Setiap hari Win menjalankan rutinitas seperti biasa. Kini beban kerjanya menjadi double karena Bright tidak ada. Ia selalu menyibukan dirinya dengan bekerja. Ia juga aktif membantu Newwie menangani urusan negara. Memang tempat yg paling aman adalah selalu dekat dengan Raja.

NEEDEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang