Chapter 1

25 4 3
                                    

Happy Reading...
Hope you enjoy guys
Xoxo'

-----------------------------------------------

Ding dong
Ding dong
Ding dong
Ding dong
Ding dong

Suara nyaring dari bel apartemen itu memenuhi indra pendengaran gadis yang tengah terlelap itu.
Membuat nya mau tak mau mengerjapkan mata berkali kali guna memperjelas penglihatan nya yang sedikit kabur.

Sesekali ia mengumpat segala sumpah serapah terlontar dari bibir mungil gadis itu.
Jelas saja, siapa manusia yang berani membangunkan dirinya sepagi ini jika bukan....

Suara bel itu sesekali berubah menjadi ketukan posesif seakan ingin cepat cepat menerobos masuk ke dalam apartemen detik itu juga.

"Hey hey hey, tidak bisakah kau bersabar sedikit? Kau bisa saja menghancurkan pintu ku jika tangan sialanmu itu tidak berhenti mengetuknya"

Sambil berjalan menuju sumber suara, gadis itu tetap melanjutkan ritual sumpah serapah nya kepada siapapun orang yang berada dibalik pintu apartemen nya itu.

Bagaimana tidak, jam 4 pagi adalah hal yang cukup gila dilakukan seseorang untuk bertamu. Wow

*

"Lamban"

hanya satu kata ya satu kata,miris bukan? Tidak ada basa basi bahkan persetan dengan kata maaf

Lalu dengan santai nya tamu tidak tau diri itu melenggang masuk ke dalam apartemennya sedangkan sang empunya hanya diam ditempat berusaha mencerna kejadian yang terjadi didepan matanya.

"Aku pinjam kamar mu sebentar,pastikan kau bangunkan aku krn aku akan mengantarkanmu ke bandara"

"Wow,amazing"

"Dan satu lagi,aku tidak menerima penolakan"

"Ya ya ya, tuan Ozwalt yang terhormat betapa mengenaskan nya diriku kedatangan tamu dipagi pagi buta,lalu menggusurku bahkan dari kamarku sendiri hey kau benar benar"

Sedangkan sang pemilik nama belakang itu hanya melambaikan tangan nya mengintrupsi gadis bersurai panjang kecoklatan tersebut untuk diam.

"Aku yakin sebelum tiba disini kepala mu terbentur sesuatu, yang membuatmu semakin tidak waras"

***

New york
7.AM

"Wah wah, kau sengaja tidak membangunkan ku? Berharap aku membiarkanmu berangkat sendiri ke bandara menggunakan kendaraan umum dan berakhir kau menelfonku merengek dengan suara bebek mu itu kalau-kalau kau terjebak kemacetan dan ketinggalan pesawat lagi,hm?"

"Aku rasa kau perlu memeriksakan indra pendengaran mu setelah ini tuan ozwalt"

"Jangan mengubah topik pembicaraan el"

"Astaga sky aku serius dengan ucapanku, bahkan aku sudah meneriakimu 40x tapi bahkan kau tidak berkutik"

"Lalu siapa yang harus disalahkan?"

"Kau masih sanggup menanyakan pertanyaan bodoh mu itu? Bahkan aku tadi sempat mengecek nadimu takut-takut nyawamu tidak kembali mengingat kau ada di apartemenku"

"Aku bahkan tidak yakin kau bisa melakukan semua itu sendirian el"

"Oh jangan coba-coba meremehkanku tuan Ozwalt" sambil memamerkan smirk ke arah lain Sky tau sangat sangat tau betapa ambisius nya gadis didepan nya ini, apa yang sudah dia inginkan harus ia dapatkan.

"Kau hanya akan tetap berdiri disitu? Memandangiku dengan tatapan horor mu itu dan benar-benar membiarkanku ter...."

"Lima belas menit, pastikan kau masih ditempatmu!" Lalu pemilik manik mata biru itu melenggang pergi meninggalkan helaan nafas panjang dari sang gadis.

"Apa itu barusan, kenapa jadi dia seolah-olah pemilik apartemen ini, dia benar-benar kehilangan kewarasan nya"

**

Ting~

Pintu lift terbuka membuat semua pasang mata tertuju ke arah mereka berdua, bukan hal lumrah lagi bagi mereka berdua untuk menjadi pusat perhatian orang-orang seperti sekarang ini.

"Sial,kenapa disaat seperti ini kau menanggalkan kacamata mu"
Gerutu gadis bermanik mata keabuan itu dengan pria disampingnya

"Aku hanya ingin sedikit bersenang-senang dengan ini el"

"Demi Tuhan ditatap seperti itu oleh banyak orang adalah neraka bagiku"

"Bukankah mereka kagum melihat betapa elok nya kita berdua"

"Itu hanya berlaku untukmu tetapi tidak untukku,oh God baru kali ini aku mendapatkan tatapan seperti itu, seakan akan mereka akan menguliti ku hidup-hidup" sumpah serapah kembali teralun dari mulut Joanna

"Kau hanya perlu membuka kacamata dan masker sialan mu itu raquel,jangan mempersulit situasi atau kau ingin aku memberi tahu semua orang disini identitasmu yang sebenarnya"

"Dan kau tau itu tidak akan pernah terjadi,kau tidak akan sampai hati melakukan itu bukan,untuk saat ini aku ingin sekali merutuki siapapun yang membuat jarak lift dengan lobby utama menjadi sejauh ini"

Pria dengan tinggi semampai disampingnya itu hanya bisa memutar bola matanya malas.

"Bagaimana jika aku benar-benar melakukannya tadi hm?"

"Oh ayolah sky saat ini aku hanya akan memikirkan rencanaku tidak dengan yang lain"
Keluh joanna

"Baiklah, semoga semuanya berjalan sesuai naskah"

Langkah mereka terhenti didepan mobil sport hitam yang bersiap membawa mereka menyusuri jalanan newyork yang jauh dari kata lengang.

Larut dalam pikiran masing-masing tidak satupun dari mereka yang berniat untuk membuka suara,
Hanya alunan musik yang mendominasi.

Sampai kilatan masa lalu itu terngiang kembali diingatan perempuan dengan surai kecoklatan itu.

~
.
.
.
.
Next*

Pieces of past woundsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang