Melly mendekat dan mengalungkan tangannya ke leher Andrez.
" Singkirkan tanganmu " ucap Andrez menari tangan Melly
" Kenapa sih sayang " ucap Melly
" Aku sudah menikah, dan sekarang kau pergi dari ruanganku " usir Andrez
" Kau masih tetap milikku Andrez " ucap Melly kesal
Melly mendekat dan mencium bibir Andrez, tak menyangka bersamaan Wulan membuka pintu ruangan Andrez.
" Assa ....... " ucap Wulan menggantung salamnya
" Wulan " ucap Andrez kaget
Mata Wulan memerah melihat kejadian di depan matanya. Air matanya akhirnya jatuh juga.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
" Jadi beginikah kamu di kantor mas " ucap Wulan dengan nada kesal dan kesal
" Wulan aku bisa jelaskan " Andrez mendekat ke istrinya
" Sayang lebih baik ceraikan saja dia " ucap Melly
" Diam kau Melly " bentak Andrez
" Baiklah lanjutkan saja kegiatanmu " ucap Wulan meninggalkan ruangan Andrez
Andrez hendak mengejar Wulan tapi di tahan Melly.
" Kau mau kemana Andrez " tahan Melly
" Lepaskan wanita jalang, aku akan mengejar istriku " Andrez melepaskan cekalan Melly
Andrez mengejar Wulan. Sesampai di lobi Andrez tidak menemukan Wulan.
" Apa kalian melihat istri saya " tanya Andrez ke resepsionis
" Baru saja istri anda naik taxi " ucap resepsionis
" Tolong kau usir wanita di ruangan saya" ucap Andrez ke security
Andrez langsung menuju kerumahnya dengan mobil kecepatan tinggi. Sesampai di rumah Andrez memanggil-manggil nama Wulan.
" Wulan .... Wulan .... " panggil Andrez
" Nyonya baru saja datang tuan " ucap bibi
" Makasih bi " ucap Andrez
Andrez berlari menaiki tangga menuju kamarnya. Andrez membuka kamarnya dan menemukan Wulan yang meringkuk menangis di samping tempat tidur.
Andrez mendekati istrinya yang sedang menangis.
" Wulan " panggil Andrez
Wulan tidak menjawab panggilan Andrez.
" Wulan, maafkan mas " ucap Andrez
" Tolong biarkan aku sendiri " ucap Wulan tanpa melihat wajah Andrez
" Wulan tolong dengarkan aku " ucap Andrez
" TINGGGALLLLKAN SAYAAAA " teriak Wulan
Andrez mendengar teriakan Wulan, sangat sakit hatinya. Andrez langsung berdiri dan keluar kamar. Andrez lebih baik membiarkan Wulan tenang.
Andrez masuk kekamar tamu. Dia merebahkan badannya di ranjang. Dia menutup matanya dan menangis seketika.
Besok paginya
Andrez bangun dari tidurnya dan keluar dari kamarnya. Dia melihat sosok Wulan yang sedang memasak di dapur.
Andrez masih tidak berani mendekat ke Wulan. Andrez berjalan menuju kamar utama. Dia melihat baju yang tertata di ranjang. Ada senyum yang mengembang di bibir Andrez.
Meskipun Wulan masih marah dengan suaminya, tapi dia tidak lupa dengan tugas sebagai seorang istri.
Setelah berpakaian rapi Andrez memasang dasinya sendiri. Di sela Andrez memasang dasinya, ada rasa kerinduan kepada istrinya.
" Kapan kamu memaafkan aku " ucap Andrez
Andrez menghela nafas panjang. Dia kembali memasangkan dasinya. Setelah selesai, Andrez menuju ke ruang makan. Sarapan sudah di siapkan Wulan.
Wulan melihat kedatangan Andrez ke meja makan, dia langsung pergi meninggalkan ruang makan. Belum sempat meninggalkan ruang makan tangannya di tahan oleh Andrez.
" Kamu mau kemana, makanlah bersamaku " ucap Andrez
" Aku tidak lapar " ucap Wulan melepas tangan Andrez dan meninggalkan ruang makan
Andrez hanya bisa berdiam dan menundukkan kepalanya. Sedangkan Wulan sudah masuk ke kamar, dan memandang suaminya berangkat kerja. Tanpa sadar air matanya turun dengan sendirinya.
🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻
Di kantor Andrez sungguh tidak konsentrasi kerjanya. Dia masih memikirkan istrinya. Bagaimana caranya di bisa meminta maaf ke Wulan.
Tbc Yuk ke part selanjutnya Di tunggu ya Jangan lupa vote dan komen 🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰